"Secara agregat (kunjungan wisatawan) di Bali ini menyumbang 50 persen (dari target kunjungan wisman secara nasional). Jadi sekitar tujuh juta," kata Sandiaga, di Jakarta, Kamis.
Kemenparekraf, ujar dia lagi, menargetkan ada 14,3 juta kunjungan wisman ke Indonesia, adapun Bali merupakan destinasi wisata favorit, berdasarkan kajian yang dilakukan pihaknya.
Oleh karena itu, untuk mengakselerasi capaian itu, Sandiaga akan memperbanyak aksesibilitas ke Bali di antaranya dengan memperbanyak penerbangan internasional ke Bali dan menghadirkan paket-paket wisata yang unik dan menarik tanpa mengakibatkan overtourism, sehingga pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan bisa tetap terjaga di Bali.
Menurut Sandiaga, upaya-upaya ini diharapkan mampu mengakselerasi pencapaian target jumlah kunjungan wisman pada 2024, sehingga penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di sektor parekraf di tahun 2024 dapat tercapai.
"Harapannya, kebangkitan pariwisata di Bali ini bisa semakin kuat di 2024 dan bisa mencapai target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru," katanya pula.
Kemenparekraf menargetkan 9,5-14,3 juta kunjungan wisman ke Indonesia pada 2024 dengan mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan (pariwisata hijau).
“Jumlah wisatawan mancanegara tahun depan (2024) 9,5 juta sampai 14,3 juta kunjungan," ujarnya lagi.
Sandi menjelaskan pada 2023 jumlah kunjungan wisman telah mencapai 9,49 juta kunjungan yang artinya telah melampaui dari target 2023 sebanyak 8,5 juta kunjungan.
Baca juga: Menparekraf tegaskan pungutan wisman ke Bali untuk penanganan sampah
Baca juga: Pelaku pariwisata Bali minta transparansi penggunaan pungutan wisman
Sandi menjelaskan pada 2023 jumlah kunjungan wisman telah mencapai 9,49 juta kunjungan yang artinya telah melampaui dari target 2023 sebanyak 8,5 juta kunjungan.
Baca juga: Menparekraf tegaskan pungutan wisman ke Bali untuk penanganan sampah
Baca juga: Pelaku pariwisata Bali minta transparansi penggunaan pungutan wisman