Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus mengkoordinasikan keberadaan 137 imigran Rohingya yang mendarat di daerah itu dengan berbagai pihak, termasuk badan dunia, UNHCR.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk UNHCR serta IOM, lembaga migrasi internasional menyangkut keberadaan 137 imigran Rohingya tersebut," kata Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Aceh Timur Iskandar di Aceh Timur, Kamis.

Sebelumnya, sebanyak 137 imigran Rohingya mendarat di Pantai Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (1/2) sekira pukul 04.00 WIB.

Para imigran tersebut mendarat setelah kapal motor mereka tumpangi diduga mengalami kerusakan mesin. Sebelumnya, kapal motor mereka sempat terombang-ambing di perairan Selat Malaka dan dibawa arus hingga mendarat di pesisir pantai di Kabupaten Aceh Timur.

Iskandar mengatakan sebanyak 137 imigran Rohingya tersebut terdiri 40 orang laki-laki dewasa, 47 orang perempuan dewasa, 23 anak perempuan, dan 27 anak laki-laki.

"Saat ini, seratusan imigran Rohingya tersebut masih berada di Pantai Kuala Parek. Masyarakat setempat juga memberi bantuan makanan kepada mereka," kata Iskandar.

Sementara itu, Muhammad Hasyim (50), warga negara Bangladesh, yang juga nakhoda kapal motor membawa imigran Rohingya tersebut mengatakan mereka berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia pada 5 Desember 2023.

"Selama di laut, kami tidak ada makanan dan kelaparan, sehingga beberapa di antaranya kami ada yang sakit. Tujuh orang di antaranya meninggal dunia karena kelaparan dan sakit. Jenazah mereka dibuang ke laut," katanya.

Muhammad Hasyim menuturkan kapal motor yang dinakhodainya mengalami kerusakan mesin sejak tiga hari lalu. Kapal motor tersebut terombang-ambing di laut hingga akhirnya dibawa arus ke pesisir pantai di Kabupaten Aceh Timur.

"Tujuan kami ke Malaysia. Namun, karena mengalami kerusakan mesin, kapal motor kami terbawa arus hingga akhirnya terdampar di Indonesia," kata Muhammad Hasyim.

Baca juga: UNHCR: Pelarian Rohingya dari Aceh bisa mengarah ke penyelundup

Baca juga: Tiga pengungsi Rohingya kabur dari penampungan BMA Banda Aceh