Harga emas turun 17 dolar menjadi 1.373 dolar per ons
6 September 2013 06:31 WIB
Terimbas Krisis Eropa. Seorang karyawan menunjukkan stok emas batangan yang tersisa di sebuah toko emas di Kelurahan Kotalama, Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/12). Anjloknya harga emas sejak sepekan terakhir dari Rp 510 ribu menjadi 480 ribu rupiah per gram akibat dampak krisis Eropa membuat permintaan emas batangan melonjak hingga 100 persen sehingga sejumlah toko emas di kawasan tersebut kehabisan stok. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, Kamis (Jumat pagi WIB), turun untuk kelima sesi dari enam, karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat rencana Federal Reserve mengurangi stimulus ekonominya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 17 dolar AS, atau 1,22 persen, menjadi menetap di 1.373 dolar AS per ons, lapor Xinhua.
Analis pasar mengatakan data ekonomi AS yang lebih kuat membuat pasar gelisah lagi, dan penguatan dalam dolar AS juga menekan harga emas.
Automatic Data Processing Inc. (ADP) mengatakan bahwa pekerjaan sektor swasta AS meningkat sebesar 176.000 pada Agustus, sedikit di bawah ekspektasi, menurut laporan.
Klaim pengangguran awal mingguan datang di 323.000, di bawah perkiraan untuk 330.000 klaim, sedangkan produktivitas AS kuartal kedua naik 2,3 persen, naik tajam dari angka pertama sebesar 0,9 persen.
Perusahaan-perusahaan sektor jasa AS ekspansi pada Agustus, dengan Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa survei indeks pembelian manajernya naik menjadi 58,6 persen dari 56,0 persen pada Juli, kata MarketWatch. Dolar AS menguat setelah data Kamis.
Dolar AS yang lebih kuat cenderung membebani harga komoditas berdenominasi dolar seperti emas dan menyebabkan beberapa investor menjauh dari pasar logam mulia.
Perak untuk pengiriman Desember turun 16 sen, atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 23,255 dolar AS per ons.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 17 dolar AS, atau 1,22 persen, menjadi menetap di 1.373 dolar AS per ons, lapor Xinhua.
Analis pasar mengatakan data ekonomi AS yang lebih kuat membuat pasar gelisah lagi, dan penguatan dalam dolar AS juga menekan harga emas.
Automatic Data Processing Inc. (ADP) mengatakan bahwa pekerjaan sektor swasta AS meningkat sebesar 176.000 pada Agustus, sedikit di bawah ekspektasi, menurut laporan.
Klaim pengangguran awal mingguan datang di 323.000, di bawah perkiraan untuk 330.000 klaim, sedangkan produktivitas AS kuartal kedua naik 2,3 persen, naik tajam dari angka pertama sebesar 0,9 persen.
Perusahaan-perusahaan sektor jasa AS ekspansi pada Agustus, dengan Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa survei indeks pembelian manajernya naik menjadi 58,6 persen dari 56,0 persen pada Juli, kata MarketWatch. Dolar AS menguat setelah data Kamis.
Dolar AS yang lebih kuat cenderung membebani harga komoditas berdenominasi dolar seperti emas dan menyebabkan beberapa investor menjauh dari pasar logam mulia.
Perak untuk pengiriman Desember turun 16 sen, atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 23,255 dolar AS per ons.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: