Bandung (ANTARA) -

Kereta Api Papandayan relasi Garut-Gambir dan KA Pangandaran relasi Banjar-Gambir telah mengangkut hampir 8.000 penumpang selama sepekan beroperasi sejak 24 Januari 2024.

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengungkapkan bahwa dalam sepekan itu sebanyak 7.967 penumpang dengan rincian sebanyak 4.063 penumpang diangkut KA Papandayan dan 3.903 penumpang dibawa KA Pangandaran.

"Jumlah pelanggan tersebut tentunya akan semakin bertambah seiring waktu," kata Ayep di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Baca juga: Bey minta diadakan shuttle lokasi wisata dari Stasiun Garut dan Banjar

Hadirnya kereta baru ini, ucap Ayep, ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan memberikan alternatif pilihan bepergian menggunakan kereta api pada tujuan-tujuan di Jabar Selatan tersebut.

Ayep mengatakan kedua KA tersebut terdiri dari dua kelas layanan, yaitu kelas eksekutif dan kelas ekonomi, dengan tarif KA Papandayan dibanderol dengan harga Rp315.000 (eksekutif), dan Rp195.000 (ekonomi).

Tarif KA Pangandaran dibanderol dengan harga Rp370.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp225.000 untuk kelas ekonomi.

Baca juga: KAI luncurkan tiga KA baru tingkatkan aksesibilitas di jalur selatan

Jadwal keberangkatan KA Papandayan dan Pangandaran masing-masing satu kali perjalanan dari kota masing-masing:
1. KA Papandayan:

- Berangkat dari Stasiun Garut pukul 12.30 WIB, tiba di Stasiun Gambir pukul 17.45 WIB (berangkat dari Stasiun Bandung pukul 15.00 WIB);

- Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 06.30 WIB, tiba di Stasiun Garut pukul 11.20 WIB (tiba di Stasiun Bandung pukul 09.15 WIB).

2. KA Pangandaran:
- Berangkat dari Stasiun Banjar pukul 16.55 WIB, tiba di Stasiun Gambir pukul 00.49 WIB (berangkat dari Stasiun Bandung pukul 22.00 WIB);

- Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.30 WIB, tiba di Stasiun Banjar pukul 16.25 WIB (tiba di Stasiun Bandung pukul 12.15 WIB).

Baca juga: PT KAI angkut 63 juta ton barang pada 2023

Pengoperasian KA Pangandaran dan Papandayan, tambah Ayep, merupakan inovasi KAI dalam meningkatkan pelayanan dan diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung, ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran atau sebaliknya.

"Dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat," tutur Ayep.