Shanghai (ANTARA News) - China akan mengambangkan mata uang Yuan, namun baru terbatas pada zona perdagangan bebas di Shanghai, demikian satu rancangan guna memenuhi tuntutan reformasi ekonomi kedua terbesar dunia itu seperti dikutip AFP.

Rancangan itu memperlihatkan zona perdagangan bebas (FTZ) di Shanghai demi liberalisasi perdagangan yang lebih jauh dalam hal investasi dan jasa keuangan, termasuk mata uang bebas.

"Di bawah prakondisi bahwa risiko dapat dikendalikan, zona konvertabilitas renminbi pada neraca modal akan diberlakukan," demikian bunyi rancangan yang salinannya diperoleh AFP itu.

Rancangan ini tidak mengungkapkan secara eksplisit apakah tingkat nilai tukar itu akan sepenuhnya ditentukan pasar.

Nilai kurs Yuan yang kerap disebut renminbi itu termasuk kategori convertible untuk perdagangan namun pemerintah China mengontrolnya dengan ketat karena mengkhawatirkan fluktuasi arus keluar masuk modal dapat merugikan perekonomian.

Shanghai FTZ akan menjadi kota yang sepenuhnya menjadi pusat perdagangan dan keuangan internasional sehingga bisa menyaingi kawasan ekonomi bebas Hongkong yang merupakan kawasan administratif khusus di China.

Perdana Menteri Li Keqiang yang berkuasa sejak Maret lalu mendukung zona perdagangan bebas di Shanghai itu dan bisa dijadikan sebagai salah satu pencapaian terbesar pemerintahannya, kata para analis seperti dikutip AFP.