Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan pada 2022, pedagang yang menggunakan QRIS di Jawa Timur hanya sebanyak 2.368.350 (2,37 juta), jadi meningkat 1.081.650 (1,08 juta) pengguna.
"Sedangkan total pengguna QRIS di Jawa Timur sampai dengan Desember 2023 sebanyak 6,29 juta, atau tumbuh 54,59 persen secara year on year (yoy) dibandingkan Desember 2022," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya memperluas pengguna baru QRIS melalui berbagai program kolaborasi BI dan penyedia jasa pembayaran, yang menyasar berbagai komunitas masyarakat.
"Tercatat pengguna baru QRIS di sepanjang 2023 sebanyak 2,22 juta atau mencapai 105,3 persen dari target pengguna baru di Jawa Timur yakni 2,1 jt pengguna baru," ucapnya.
Baca juga: BI Kediri dan Pemkot Madiun sosialisasikan sistem pembayaran nontunai
Baca juga: BI Jatim: Keuangan syariah miliki potensi pasar cukup besar
Sedangkan, nominal dan volume transaksi QRIS di Jawa Timur pada Desember 2023 masing-masing sebesar Rp2,36 triliun atau meningkat 174,68 persen secara yoy dan 19,56 juta transaksi atau meningkat 91,59 persen.
"Peningkatan transaksi secara tahunan menggambarkan peningkatan akseptasi QRIS di kalangan masyarakat," tuturnya.
Doddy menjelaskan, pihaknya secara aktif dan konsisten terus mengakselerasi, ekstensifikasi dan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui berbagai program inovatif.
"Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan ekosistem Ekonomi dan Keuangan Digital yang inklusif dan efisien yang berkontribusi pada kebangkitan ekonomi nasional," kata Doddy.
Ia mengingatkan seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun, baik bank atau nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh pedagang berlogo QRIS.
"Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari Bank Indonesia," tuturnya.
Tak hanya itu, transaksi QRIS juga bisa menggunakan sumber dana berupa simpanan dan atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, kartu kredit dan uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based.
Baca juga: Pedagang pengguna QRIS di wilayah kerja BI Malang tumbuh 34,16 persen
Baca juga: BI optimistis perekonomian Jawa Timur semakin membaik