Pasukan Biru Denpasar bersihkan tanaman liar di sungai cegah banjir
31 Januari 2024 17:06 WIB
Pasukan Biru Prokasih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, Bali, saat melakukan pembersihan tanaman liar di aliran sungai. ANTARA/HO-Pemkot Denpasar
Denpasar (ANTARA) - Pasukan Biru Prokasih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, Bali, menggencarkan pembersihan tanaman liar dan sampah di sejumlah sungai untuk mencegah banjir, di tengah situasi peningkatan curah hujan akhir-akhir ini.
"Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sumbatan sampah atau benda lainnya di sungai," kata Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar AA Ngurah Bagus Airawata di Denpasar, Rabu.
Bagus Airawata didampingi Kabid Sumber Daya Air, Gandi Dananjaya menambahkan kegiatan pembersihan sungai lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya.
"Dengan kegiatan dilakukan rutin, maka saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera dijadikan perhatian," ujarnya.
Dari pembersihan sungai yang dilakukan, ditemukan permasalahan klasik yakni masih ditemukan sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
"Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air," ucapnya.
Baca juga: Denpasar gelar lomba sungai bersih
Baca juga: Pj Gubernur Bali akui tak mudah bersihkan sampah di Sungai Tahura
Agung Airawata menyampaikan secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat. Tetapi setelah hujan reda akan segera kembali normal.
"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," katanya.
Agung Airawata mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini mengingat saat ini musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara. Ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," katanya.
Baca juga: Bantul gerakkan santri aksi bersih sungai cegah pencemaran makin buruk
Baca juga: Program Kampung Mantap dukung gerakan Batanghari bersih
Baca juga: TNI gelar aksi bersih sungai dan permukiman warga di Kota Ambon
"Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sumbatan sampah atau benda lainnya di sungai," kata Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar AA Ngurah Bagus Airawata di Denpasar, Rabu.
Bagus Airawata didampingi Kabid Sumber Daya Air, Gandi Dananjaya menambahkan kegiatan pembersihan sungai lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya.
"Dengan kegiatan dilakukan rutin, maka saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera dijadikan perhatian," ujarnya.
Dari pembersihan sungai yang dilakukan, ditemukan permasalahan klasik yakni masih ditemukan sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
"Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air," ucapnya.
Baca juga: Denpasar gelar lomba sungai bersih
Baca juga: Pj Gubernur Bali akui tak mudah bersihkan sampah di Sungai Tahura
Agung Airawata menyampaikan secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat. Tetapi setelah hujan reda akan segera kembali normal.
"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," katanya.
Agung Airawata mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini mengingat saat ini musim hujan. Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara. Ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," katanya.
Baca juga: Bantul gerakkan santri aksi bersih sungai cegah pencemaran makin buruk
Baca juga: Program Kampung Mantap dukung gerakan Batanghari bersih
Baca juga: TNI gelar aksi bersih sungai dan permukiman warga di Kota Ambon
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: