Pemuka agama Katolik AS menentang serangan ke Suriah
5 September 2013 12:31 WIB
Paus Fransiskus memimpin doa Angelus Minggu di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (1/9). Paus Fransiskus mendesak komunitas internasional untuk berusaha mencapai solusi yang dirundingkan terhadap konflik di Suriah dan mengumumkan ia akan memimpin hari doa untuk perdamaian seluruh dunia pada 7 September mendatang. Paus Fransiskus mengutuk pemakaian senjata kimia, namun menambahkan: "Perang, jangan ada lagi". (REUTERS/Tony Gentile)
Washington (ANTARA News) - Para pemuka agama gereja Katolik di Amerika Serikat menentang aksi militer ke Suriah, Rabu, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut akan mengarah pada "akibat yang lebih buruk".
Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Barack Obama, Konferensi Uskup Katolik AS mengatakan, Washington justru harus "segera bekerja tanpa lelah" bersama negara-negara lain untuk mengakhiri perang saudara di Suriah.
Meskipun mengecam pemakaian senjata kimia di Suriah, Paus Fransiskus dan seluruh uskup nasrani di Timur Tengah mendesak masyarakat internasional untuk menghindari intervensi militer.
"Mereka menyatakan dengan jelas bahwa serangan militer akan kontra-produktif, akan makin memperkeruh suasana yang sudah mematikan dan juga bakal membawa akibat yang lebih buruk," demikian dinyatakan.
Penandatanganan bersama surat itu adalah Kardinal New York, Timothy Dolan, sebagai ketua Konferensi serta Uskup Richard Pates dari Iowa, selaku ketua komite perdamaian dan keadilan internasional.
Gereja Katolik adalah komunitas terbesar di antara umat Nasrani di Amerika Serikat.
Paus Fransiskus pada Sabtu telah mengumumkan hari berpuasa satu hari untuk berdoa bagi Suriah, dan mengatakan bahwa "Tuhan dan sejarah" akan mengadili mereka yang menggunakan senjata kimia.
(M007)
Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Barack Obama, Konferensi Uskup Katolik AS mengatakan, Washington justru harus "segera bekerja tanpa lelah" bersama negara-negara lain untuk mengakhiri perang saudara di Suriah.
Meskipun mengecam pemakaian senjata kimia di Suriah, Paus Fransiskus dan seluruh uskup nasrani di Timur Tengah mendesak masyarakat internasional untuk menghindari intervensi militer.
"Mereka menyatakan dengan jelas bahwa serangan militer akan kontra-produktif, akan makin memperkeruh suasana yang sudah mematikan dan juga bakal membawa akibat yang lebih buruk," demikian dinyatakan.
Penandatanganan bersama surat itu adalah Kardinal New York, Timothy Dolan, sebagai ketua Konferensi serta Uskup Richard Pates dari Iowa, selaku ketua komite perdamaian dan keadilan internasional.
Gereja Katolik adalah komunitas terbesar di antara umat Nasrani di Amerika Serikat.
Paus Fransiskus pada Sabtu telah mengumumkan hari berpuasa satu hari untuk berdoa bagi Suriah, dan mengatakan bahwa "Tuhan dan sejarah" akan mengadili mereka yang menggunakan senjata kimia.
(M007)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: