Tujuh korban suporter Persis-PSS dirawat di RS
4 September 2013 23:00 WIB
Persis Solo Lawan PSS Sleman Rusuh Sejumlah anggota kepolisian, mengevakuasi pemain PSS Sleman saat menghadapi Persis Solo dalam lanjutan Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (4/9). Persis Solo dinyatakan menang Walk Out dengan skor 3-0, setelah PSS Sleman menolak melanjutkan permainan seusai babak pertama akibat intimidasi suporter. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) ()
Solo (ANTARA News) - Tujuh korban kerusuhan suporter saat pertandingan antara tuan rumah Persis melawan PSS Sleman di Stadion Manahan Solo, Rabu petang, dirawat di Rumah Sakit Brayat Minulyo Solo, Jateng.
Berdasarkan data di RS Brayat Minulyo, menyebutkan tujuh korban yang dirawat yaitu Haryono Wibisono (19) warga Genengan Mojosongo Solo, Harry Sukma Pramana Putra (23) warga Manahan Solo.
Korban lainnya, Yuneri Dwi Nugroho (15) warga Karanganom, Klaten, dan Candra (17) warga Jlatren, Sumberejo, Prambanan, Klaten, Tita Nico (15) warga Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Gani Eka (15) Gamping, Bantul, Provinsi DIY, dan Dicky Arie Pradana (17) warga Rukeman, Bantul, DIY.
Namun, tiga dari tujuh korban kerusuhan suporter tersebut menjalani rawat jalan.
Korban yang masih menjalani perawatan lebih lanjut yakni Yuneri Dwi Nugroho, Haryono Wibisono, Candra, dan Tita Nico.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asdjima`in melalui Kapolsek Banjarsari I Ketut Rahman, jumlah korban kerusuhan suporter saat pertandingan Persis melawan PSS Sleman tujuh orang.
"Empat dari tujuh korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Brayat Minulyo," kata Kapolsek I Ketut Rahman.
Menurut Kapolsek, semua korban mayoritas mengalami luka bagian kepala dan kakinya memar-memar akibat terkena pukulan atau benda tumpul.
Namun, keempat korban yang masih dirawat di rumah sakit sudah dipindahkan dari runag IGD ke bangsal.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polresta untuk melakukan penyelidikan guna memanggil sejumlah saksi terkait insiden tersebut.
Menurut Nico salah satu korban, dirinya saat melihat pertandingan duduk di tempat tribun selatan atau tempat suporter Pasopati.
Menurut Nico, dirinya awalnya ditanyai dari mana oleh salah satu suporter, tetapi dia belum sempat menjelaskan, tiba-tiba langsung dihajar beramai-ramai.
"Saya menderita luka di bagian wajah, dan beberapa gigi saya tanggal," kata Nico.
(B018/M008)
Berdasarkan data di RS Brayat Minulyo, menyebutkan tujuh korban yang dirawat yaitu Haryono Wibisono (19) warga Genengan Mojosongo Solo, Harry Sukma Pramana Putra (23) warga Manahan Solo.
Korban lainnya, Yuneri Dwi Nugroho (15) warga Karanganom, Klaten, dan Candra (17) warga Jlatren, Sumberejo, Prambanan, Klaten, Tita Nico (15) warga Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Gani Eka (15) Gamping, Bantul, Provinsi DIY, dan Dicky Arie Pradana (17) warga Rukeman, Bantul, DIY.
Namun, tiga dari tujuh korban kerusuhan suporter tersebut menjalani rawat jalan.
Korban yang masih menjalani perawatan lebih lanjut yakni Yuneri Dwi Nugroho, Haryono Wibisono, Candra, dan Tita Nico.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asdjima`in melalui Kapolsek Banjarsari I Ketut Rahman, jumlah korban kerusuhan suporter saat pertandingan Persis melawan PSS Sleman tujuh orang.
"Empat dari tujuh korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Brayat Minulyo," kata Kapolsek I Ketut Rahman.
Menurut Kapolsek, semua korban mayoritas mengalami luka bagian kepala dan kakinya memar-memar akibat terkena pukulan atau benda tumpul.
Namun, keempat korban yang masih dirawat di rumah sakit sudah dipindahkan dari runag IGD ke bangsal.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polresta untuk melakukan penyelidikan guna memanggil sejumlah saksi terkait insiden tersebut.
Menurut Nico salah satu korban, dirinya saat melihat pertandingan duduk di tempat tribun selatan atau tempat suporter Pasopati.
Menurut Nico, dirinya awalnya ditanyai dari mana oleh salah satu suporter, tetapi dia belum sempat menjelaskan, tiba-tiba langsung dihajar beramai-ramai.
"Saya menderita luka di bagian wajah, dan beberapa gigi saya tanggal," kata Nico.
(B018/M008)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: