Lazuardi Birru tawarkan solusi krisis kepemimpinan
4 September 2013 19:20 WIB
Tampak Ketua Lazuardi Birru Dhyah Madya Rut (no 1 dari kiri) bersama dengan para remaja peserta pelatihan kepemimpinan di Cibubur, Jakarta, Rabu (4/9). Acara itu diikuti lebih dari 500 remaja di seluruh Indonesia. Mereka di persiapkan menjadinpemimpin masa depan Indonesia yang berkarakter. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Lazuardi Birru menawarkan solusi mengatasi krisis kepemimpinan untuk masa mendatang dengan mengajak generasi muda Indonesia untuk bisa menjadi pemimpin yang lebih baik di Indonesia.
Ketua Lazuardi Birru, Dhyah Madya Rut mengatakan hal itu dalam keterangan pers dalam pelatihan calon pemimpin berkarakatera (Inspiring Future Leader for Peace) yang diikuti sekitar 500 siswa dan santri se-Indonesia di Cibubur, Jakarta, Rabu.
Dhyah mengatakan, Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan yang antara lain ditandai semakin banyaknya kasus kekerasan dan korupsi yang hampir terjadi di sebagian besar dearah di Idonesia.
"Sejujurnya, sulit bagi Lazuardi Birru menemukan tokoh yang tepat, pahlawan masa kini yang dapat menjadi inspirasi bagi remaja untuk bisa maju di masa depan," katanya saat menyampaikan orasi pada pembukaan pelatihan kepemimpinan itu.
Menurut Dhyah, setiap orang memiliki pendapat tentang makna dan kriteria pemimpin masa kini. "Para pelajar yang merupakan calon intelektual muda dan pemimpin bangsa tentu ke depan bisa menjadi sosok pahlawan masa kini," ujarnya.
Dia menegaskan, pemimpin sejati adalah mereka yang dapat memberikan inspirasi kepada orang lain, setia kepada nilai-nilai universal seperti kebenaran, kebaikan, dan kedamaian, serta memiliki kecintaan kepada bangsa dan negara.
"Arti pemimpin masa kini rupanya bisa multitafsir. Namun yang jelas seorang pemimpin adalah orang yang memahami Indonesia secara utuh, mencintai Pancasila dan menjalankannya secara otentik. Memang terdengar klise, tapi hal tersebut sangat mendasar sekali dan tak bisa bergeser," katanya.
Pemimpin masa kini yang diharapkan muncul adalah mereka yang mengenali secara baik dan tulus mencintai bangsa Indonesia. Mereka yang terus-menerus membangun bangsa ini menjadi bangsa bermartabat dan berdaulat tanpa harus tunduk dengan kepentingan negara lain.
Birru Youth Training tahun ini merupakan yang kelima sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2009. Hingga kini lebih dari 1.500 siswa dan santri dari berbagai daerah di Indonesia telah menerima manfaat dari kegiatan itu.
Pembukaan acara itu dilakukan dengan bersama-sama memainkan alat musik Angklung, sedangkan pada akhir acara, para peserta akan membacakan deklarasi perdamaian sebagai bentuk komitmen mereka untuk mewujudkan kebhinekaan atas dasar toleransi.
Seusai kegiatan, peserta akan membentuk Komunitas Duta Perdamaian. Para duta perdamaian inilah yang akan membentuk komunitas perdamaian di daerah masing-masing dengan bekal materi yang diterima selama mengikuti pelatihan.(*)
Ketua Lazuardi Birru, Dhyah Madya Rut mengatakan hal itu dalam keterangan pers dalam pelatihan calon pemimpin berkarakatera (Inspiring Future Leader for Peace) yang diikuti sekitar 500 siswa dan santri se-Indonesia di Cibubur, Jakarta, Rabu.
Dhyah mengatakan, Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan yang antara lain ditandai semakin banyaknya kasus kekerasan dan korupsi yang hampir terjadi di sebagian besar dearah di Idonesia.
"Sejujurnya, sulit bagi Lazuardi Birru menemukan tokoh yang tepat, pahlawan masa kini yang dapat menjadi inspirasi bagi remaja untuk bisa maju di masa depan," katanya saat menyampaikan orasi pada pembukaan pelatihan kepemimpinan itu.
Menurut Dhyah, setiap orang memiliki pendapat tentang makna dan kriteria pemimpin masa kini. "Para pelajar yang merupakan calon intelektual muda dan pemimpin bangsa tentu ke depan bisa menjadi sosok pahlawan masa kini," ujarnya.
Dia menegaskan, pemimpin sejati adalah mereka yang dapat memberikan inspirasi kepada orang lain, setia kepada nilai-nilai universal seperti kebenaran, kebaikan, dan kedamaian, serta memiliki kecintaan kepada bangsa dan negara.
"Arti pemimpin masa kini rupanya bisa multitafsir. Namun yang jelas seorang pemimpin adalah orang yang memahami Indonesia secara utuh, mencintai Pancasila dan menjalankannya secara otentik. Memang terdengar klise, tapi hal tersebut sangat mendasar sekali dan tak bisa bergeser," katanya.
Pemimpin masa kini yang diharapkan muncul adalah mereka yang mengenali secara baik dan tulus mencintai bangsa Indonesia. Mereka yang terus-menerus membangun bangsa ini menjadi bangsa bermartabat dan berdaulat tanpa harus tunduk dengan kepentingan negara lain.
Birru Youth Training tahun ini merupakan yang kelima sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2009. Hingga kini lebih dari 1.500 siswa dan santri dari berbagai daerah di Indonesia telah menerima manfaat dari kegiatan itu.
Pembukaan acara itu dilakukan dengan bersama-sama memainkan alat musik Angklung, sedangkan pada akhir acara, para peserta akan membacakan deklarasi perdamaian sebagai bentuk komitmen mereka untuk mewujudkan kebhinekaan atas dasar toleransi.
Seusai kegiatan, peserta akan membentuk Komunitas Duta Perdamaian. Para duta perdamaian inilah yang akan membentuk komunitas perdamaian di daerah masing-masing dengan bekal materi yang diterima selama mengikuti pelatihan.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: