Jakarta (ANTARA) - Calon pekerja dan para profesional dengan "growth mindset" kini rajin memanfaatkan platform kursus online untuk memperdalam pengetahuan dan mengasah kemampuan sesuai kebutuhan karier.

Platform kursus online adalah platform yang menyediakan kelas-kelas virtual bersama pelatih atau pemateri. Keunggulan platform kursus online terletak pada fleksibilitas serta kemudahan akses, di mana para peserta bisa mendaftar dan mengikuti ragam kursus kapan saja dan dari mana saja.

Baca juga: Telkom Siapkan Aplikasi Sistem Informasi Tenaga Kerja

Aryana Jasiman, Vice President of Brand Marketing Mekari mengatakan bahwa para profesional termotivasi untuk mengikuti kursus online karena mereka menyadari bahwa agar karier maju, mereka harus konsisten mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.

“Para profesional masa kini harus memiliki growth mindset, di mana mereka terdorong untuk terus menerus mengembangkan hard-skill dan soft-skill sesuai tuntutan profesional di era digital," kata Aryana dalam siaran resmi pada Selasa.

Ia menjelaskan, Mekari merupakan perusahaan software-as-a-service (SaaS) yang membantu profesional untuk mengembangkan diri melalui Mekari University, platform yang menyediakan berbagai kursus mulai dari akuntansi hingga kepemimpinan.

"Platform kursus online membantu para profesional dengan menyediakan akses ke ragam kursus yang dirancang untuk mengasah pengetahuan dan kemampuan sesuai tren permintaan terhadap talenta,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa para profesional turut menyambut baik kehadiran platform kursus online, terlihat dari animo peserta di kursus-kursus yang tersedia. Selain atas motivasi pribadi, para profesional mengikuti kursus online atas dukungan dari perusahaan mereka.

“Perusahaan kerap bermitra dengan platform kursus online karena pelatihan karyawan membawa dobel manfaat. Di satu sisi, karyawan akan merasakan kepuasan kerja karena mereka bisa mengembangkan diri secara profesional. Di sisi lain, perusahaan akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang andal, dan hal tersebut akan berdampak positif bagi produktivitas bisnis,” katanya.

Baca juga: ILO-Promote luncurkan aplikasi PRT berbasis Android

Ia lalu menjelaskan fakta-fakta unik, berdasarkan data Mekari University selama 2023, mengenai bagaimana para profesional sudah memanfaatkan platform kursus online untuk pengembangan profesional.
- (ANTARA/HO)


Kecil-kecil cabe rawit

Ukuran perusahaan tidak membatasi kesempatan belajar. Sebagian besar (84 persen) peserta kursus online bekerja di perusahaan berskala mikro, kecil dan menengah, di mana selebihnya bekerja di perusahaan besar, termasuk enterprise.

Aryana mengatakan bahwa UMKM umumnya belum memiliki sistem manajemen pembelajaran, atau learning management system (LMS) sendiri. Sebab itu, platform kursus online menjadi solusi bagi UMKM yang in mengadakan pelatihan terstruktur bagi karyawan.

“Hal ini menunjukkan bahwa bekerja di UMKM tidak membatasi potensi pertumbuhan profesional seseorang. Layaknya perusahaan besar, UMKM juga ingin melihat talenta-talenta mereka berkembang, dan karena itu, mereka mendukung karyawan mengambil kursus online,” tambahnya.

Anti malas-malas club

Para profesional memaksimalkan produktivitas di hari kerja bukan saja untuk mengejar target, namun juga untuk mengejar ilmu. Hingga 82 persen peserta mengikuti kursus di weekday, di mana hanya 18 persen merelakan akhir pekan mereka untuk mengerjakan kursus.

“Para profesional menunjukkan komitmen tinggi karena tetap meluangkan waktu di tengah
kesibukan kerja untuk menjalankan kursus,” katanya.

Baca juga: Startup Workmate raih pendanaan Rp73 miliar dari investor

Sarapan ilmu di pagi hari

Para profesional pintar mencari waktu untuk mengerjakan kursus. Pagi hari menjadi waktu favorit untuk mencerna pelajaran, di mana mayoritas (47 persen) peserta mengerjakan kursus saat subuh dan pagi hari antara jam 03:00-09:00.

Sebaliknya, hanya segelintir (7 persen) yang mengerjakan kursus di sore dan malam hari antara jam 15:00-21:00.

“Mengerjakan kursus membutuhkan konsentrasi tinggi. Sebab itu, para peserta kerap mencari waktu di mana mereka bisa duduk dengan semangat untuk membaca dan mencerna materi kursus,” tambahnya.

Cepat menimba pengetahuan baru

Para peserta kursus bergerak cepat untuk merampungkan kursus secepatnya. Kebanyakan (42 persen) peserta menyelesaikan semua materi di hari yang sama mereka mendaftarkan diri ke sebuah kursus, dan 32 persen lainnya menuntaskan materi dalam 7 hari setelah pendaftaran.

“Data di atas menunjukkan bahwa kebanyakan peserta antusias untuk menyelesaikan kursus agar bisa dengan segera mengaplikasikan pengetahuan baru ke pekerjaan,” ujarnya.

Ke depannya, jumlah kursus di platform online akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya tuntutan dunia profesional. Bertambahnya pilihan kursus harus dimanfaatkan oleh para profesional untuk semakin memperdalam kemampuan mereka.

“Memiliki kemampuan yang selalu up-to-date akan berdampak sangat positif bagi karier setiap profesional, mengingat bahwa dunia kerja akan menjadi lebih kompetitif. Sebab itu, para profesional harus memanfaatkan semua oportunitas yang ada untuk mengembangkan diri,” tutup Aryana.

Baca juga: Ranch Market gandeng platform aplikasi kerja digitalisasi kelola SDM

Baca juga: Pemkot Jakbar sediakan aplikasi khusus laporan kecelakaan kerja

Baca juga: Mengenal "quiet quitting" di dunia kerja dan cara mencegahnya