Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar Rp2 triliun sebagai upaya untuk menjaga persediaan cadangan beras hingga akhir tahun.

"Kami tingkatkan dana cadangan beras pemerintah Rp2 triliun di luar dari stok yang dikendalikan Bulog sebesar dua juta ton," ujarnya sesuai rapat koordinasi membahas stabilisasi harga pangan di Jakarta, Rabu.

Ikut hadir dalam rapat tersebut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dan Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro.

Hatta mengatakan, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah beras "iron stock" pemerintah sebesar 400 ribu ton, dengan target hingga akhir tahun persediaan cadangan beras di gudang Bulog mencapai satu juta ton.

"Dana Rp2 triliun itu akan digunakan untuk tingkatkan iron stock pemerintah, karena satu juta ton itu menurut FAO adalah angka minimal persediaan cadangan beras," ujarnya.

Hatta mengharapkan dengan persediaan beras saat ini mencapai dua juta ton serta adanya tambahan satu juta ton, maka pemerintah dapat menyiapkan mitigasi pangan apabila terjadi keadaan darurat.

"Kita akan memiliki kestabilan tinggi, jadi kalau banjir, bencana dan gagal panen (puso) maka intervensi dapat cepat dilakukan dengan stok yang tinggi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Hatta memaparkan sejumlah komoditas pangan mulai mengalami penurunan harga yang tercatat pada minggu pertama September 2013 yaitu bawang merah turun 19,89 persen, cabai merah 5,46 persen, cabai rawit 9,25 persen, bawang putih 1,28 persen, daging sapi 0,16 persen dan telur ayam ras 0,38 persen.

Namun, lanjut dia, ada komoditas yang masih mengalami kenaikan harga seperti ikan bandeng, daging ayam ras, beras dan kedelai karena suplai yang mengalami masalah akibat cuaca buruk di beberapa daerah tertentu.

"Beras relatif stabil, kalau pun ada kenaikan 0,08 persen itu lebih karena suplai bukan kepada kecukupan, selain itu tepung terigu stabil harganya dan minyak goreng kemasan juga dilaporkan stabil," ujar Hatta.