Jakarta (ANTARA News) - Sering mabuk alkohol bisa berakibat telmi ("telat mikir") karena otak jadi kurang peka terhadap orang lain, misalnya tak mampu melihat ekspresi wajah.

K. Luan Phan, profesor psikiatri dari University of Illinois di Chicago, Amerika Serikat, menemukan bahwa pecandu alkohol kadang berkaitan dengan penarikan diri dari hubungan sosial.

Dalam penelitiannya, orang yang kecanduan alkohol punya kelemahan pada dua area otak yang membantu menafsirkan isyarat sosial.

Ia meneliti 12 mahasiswa yang diminta untuk mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi (16 persen, menyamai anggur berkadar alkohol tinggi) atau tidak sama sekali.

Ia memindai otak mereka dengan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) saat para responden mencocokkan foto ekspresi wajah seseorang dengan foto ekspresi yang sama pada gambar lain. Gambar itu menunjukkan ekspresi senang, marah, takut, atau netral.

Hasil pindaian menunjukkan ketika seseorang berada di bawah pengaruh alkohol, "koneksi fungsional", komunikasi antara amygdala dan orbitofrontal cortex di otak, berkurang ketika mereka melihat ekspresi senang, marah, dan takut.

Kedua bagian otak itu dipercaya berpengaruh pada proses sosial.dan informasi emosi seperti ekspresi wajah.

Orang yang tidak mengonsumsi alkohol, aktivitas kedua bagian itu berjalan normal. Aktivitas amygdala konsumen alkohol berkurang ketika melihat ekspresi marah atau takut.

"Ketika seseorang mabuk berat, isyarat emosi yang menunjukan ancaman tidak diproses secara normal di otak karena amygdala tidak berjalan dengan semestinya," kata Phan, melalui rilis, seperti yang dikutip.daei Live Science.