Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.

IHSG ditutup menguat 35,05 poin atau 0,49 persen ke posisi 7.192,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,78 poin atau 1,02 persen ke posisi 971,70.

"Bursa regional Asia cenderung mixed seiring dengan sikap pasar yang berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu (31/01) waktu setempat,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Pasar sedang bersiap menyambut keputusan kebijakan moneter The Fed pada Rabu besok (31/01) waktu AS, yang diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya.

Namun demikian, pelaku pasar akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell, setelah sebelumnya pada Desember 2023 diindikasikan The Fed akan beralih ke siklus penurunan suku bunga.

Penantian pernyataan itu akan memberikan arah petunjuk mengenai waktu dan kecepatan penurunan kebijakan moneter selanjutnya pada tahun ini.

Di sisi lain, pasar juga mencermati putusan pengadilan Hongkong yang memerintahkan likuidasi raksasa properti China Evergrande.

Keputusan ini akan berdampak terhadap sektor properti di China, dan juga akan berimbas pada sektor lainnya, salah satunya perusahaan-perusahaan keuangan China yang sering kali berinvestasi dalam proyek real estate.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,46 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,69 persen dan 0,64 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 1,33 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus 1,30 persen dan 0,59 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMGA, MSKY, GOTO, RGAS dan ADMR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni CGAS, SMLE, BPTR, SRAJ dan WIDI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.107.913 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,88 miliar lembar saham senilai Rp10,39 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 276 saham menurun, dan 239 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 39,00 poin atau 0,11 persen ke 36.065,89, indeks Hang Seng melemah 373,79 poin atau 2,32 persen ke 15.703,45, indeks Shanghai melemah 52,83 poin atau 1,83 persen ke 2.830,53, dan indeks Strait Times menguat 7,78 poin atau 0,25 persen ke 3.148,09.

Baca juga: IHSG berpeluang menguat jelang rilis suku bunga The Fed
Baca juga: IHSG ditutup menguat di tengah pasar "wait and see" FOMC The Fed