Piala Asia 2023
Ammouta: Taktik sempurna bawa Jordania singkirkan Irak di Piala Asia
30 Januari 2024 16:14 WIB
Para pemain Yordania merayakan gol kedua timnya pada pertandingan sepak bola Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Irak dan Yordania di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin (29/1/2024). ANTARA/AFP/Karim Jaafar/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Jordania Houcine Ammouta mengatakan taktik yang disusun sempurna membawa timnya menyingkirkan Irak di babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar setelah memenangi laga dramatis dengan skor 3-2 di Stadion Internasional Khalifa, Al-Rayyan, Qatar, Senin (29/1).
Ammouta mengatakan hal ini karena pada laga itu, strategi yang ia terapkan yaitu serangan balik sangat manjur mengatasi permainan Jesus Casas yang mendominasi laga sejak awal.
“Kami mengeksekusi taktik kami dan memanfaatkan pemain kami sesuai rencana, kami secara efektif menyerap tekanan dan mengeksekusi serangan balik sesuai rencana kami dan itu memberi kami kualifikasi yang pantas,” kata Ammouta, melansir dari kaman resmi AFC, Selasa.
Pada laga itu, strategi serangan balik Jordania terbukti berhasil ketika di tengah Irak yang menguasai jalannya laga, mereka mencuri satu gol melalui Yazan Al-Naimat di penghujung babak pertama.
“Pola pikir seperti ini sangat penting bagi tim mana pun dan kami sangat yakin dengan potensi tim kami. Kami memanfaatkan kekuatan kami dan secara efektif mengatasi kelemahan kami, terutama pada saat-saat penuh tekanan,” ucap Ammouta.
Baca juga: Jordania taklukkan Irak secara dramatis untuk melaju ke perempat final
Pada babak kedua, Irak membalikkan keadaan melalui Saad Natiq dan Aymen Hussein. Namun, keunggulan itu hanya bertahan sebentar setelah Singa Mesopotamia kehilangan Aymen Hussein setelah sang striker mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit.
Unggul jumlah pemain pun dimanfaatkan oleh Jordania untuk menyegel kemenangan tanpa menunggu babak perpanjangan waktu setelah Yazan Alarab dan Nizar Mahmoud mencetak gol di menit-menit akhir laga sekaligus memastikan tempat ke babak perempat final untuk melawan tim debutan Tajikistan.
“Memanfaatkan pemain tambahan di perpanjangan waktu menunjukkan mentalitas kami yang kuat dan sangat penting untuk mempertahankan pola pikir ini sepanjang turnamen,” tambahnya.
Sementara itu, dari pelatih Irak Jesus Casas mengatakan kehilangan satu pemain membuyarkan strategi yang telah ia susun dengan baik.
Ia pun berharap gelaran Piala Asia 2023 ini menjadi pembelajaran baginya dan seluruh pemainnya untuk menatap perhelatan besar lebih baik.
“Kekalahan hari ini tidak membuktikan apa pun. Masalahnya terletak pada waktu pemberian kartu merah, dan karena kami telah memanfaatkan semua pergantian pemain, sulit menghadapi situasi sulit di lapangan. Saya bertanggung jawab penuh,” kata Casas.
“Melihat ke depan, tujuan saya adalah agar Irak lolos ke Piala Dunia FIFA dan kami harus menjaga fokus dan tekad kami. Saya sangat bangga dengan rakyat Irak. Saya berharap bahkan dalam kekalahan, kita menunjukkan ketangguhan dan semangat dan saya menghargai dukungan mereka dan berterima kasih atas hal itu,” tutupnya.
Baca juga: Tajikistan lanjutkan kejutan dengan singkirkan UEA lewat adu penalti
Baca juga: Timnas Palestina terhenti di 16 besar setelah disingkirkan Qatar 1-2
Ammouta mengatakan hal ini karena pada laga itu, strategi yang ia terapkan yaitu serangan balik sangat manjur mengatasi permainan Jesus Casas yang mendominasi laga sejak awal.
“Kami mengeksekusi taktik kami dan memanfaatkan pemain kami sesuai rencana, kami secara efektif menyerap tekanan dan mengeksekusi serangan balik sesuai rencana kami dan itu memberi kami kualifikasi yang pantas,” kata Ammouta, melansir dari kaman resmi AFC, Selasa.
Pada laga itu, strategi serangan balik Jordania terbukti berhasil ketika di tengah Irak yang menguasai jalannya laga, mereka mencuri satu gol melalui Yazan Al-Naimat di penghujung babak pertama.
“Pola pikir seperti ini sangat penting bagi tim mana pun dan kami sangat yakin dengan potensi tim kami. Kami memanfaatkan kekuatan kami dan secara efektif mengatasi kelemahan kami, terutama pada saat-saat penuh tekanan,” ucap Ammouta.
Baca juga: Jordania taklukkan Irak secara dramatis untuk melaju ke perempat final
Pada babak kedua, Irak membalikkan keadaan melalui Saad Natiq dan Aymen Hussein. Namun, keunggulan itu hanya bertahan sebentar setelah Singa Mesopotamia kehilangan Aymen Hussein setelah sang striker mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit.
Unggul jumlah pemain pun dimanfaatkan oleh Jordania untuk menyegel kemenangan tanpa menunggu babak perpanjangan waktu setelah Yazan Alarab dan Nizar Mahmoud mencetak gol di menit-menit akhir laga sekaligus memastikan tempat ke babak perempat final untuk melawan tim debutan Tajikistan.
“Memanfaatkan pemain tambahan di perpanjangan waktu menunjukkan mentalitas kami yang kuat dan sangat penting untuk mempertahankan pola pikir ini sepanjang turnamen,” tambahnya.
Sementara itu, dari pelatih Irak Jesus Casas mengatakan kehilangan satu pemain membuyarkan strategi yang telah ia susun dengan baik.
Ia pun berharap gelaran Piala Asia 2023 ini menjadi pembelajaran baginya dan seluruh pemainnya untuk menatap perhelatan besar lebih baik.
“Kekalahan hari ini tidak membuktikan apa pun. Masalahnya terletak pada waktu pemberian kartu merah, dan karena kami telah memanfaatkan semua pergantian pemain, sulit menghadapi situasi sulit di lapangan. Saya bertanggung jawab penuh,” kata Casas.
“Melihat ke depan, tujuan saya adalah agar Irak lolos ke Piala Dunia FIFA dan kami harus menjaga fokus dan tekad kami. Saya sangat bangga dengan rakyat Irak. Saya berharap bahkan dalam kekalahan, kita menunjukkan ketangguhan dan semangat dan saya menghargai dukungan mereka dan berterima kasih atas hal itu,” tutupnya.
Baca juga: Tajikistan lanjutkan kejutan dengan singkirkan UEA lewat adu penalti
Baca juga: Timnas Palestina terhenti di 16 besar setelah disingkirkan Qatar 1-2
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: