Pemilu 2024
Anies singgung pengeluaran pemerintah banyak untuk keindahan kantor
29 Januari 2024 22:06 WIB
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menyinggung pengeluaran pemerintah kebanyakan untuk keindahan kantor-kantor pemerintahan.
"Pemerintah ini sudah terlalu banyak mengeluarkan uang untuk meningkatkan keindahan kantor-kantor pemerintahan, dan belinya itu dengan barang-barang yang mahal-mahal. Gedung yang sudah baik-baik itu dipoles, ditambahin," kata Anies dalam Desak & Sleoet AMIN edisi Ojol dan Buruh diikuti daring di Jakarta, Senin.
Anies mengingat sejumlah gedung milik pemerintah, yang terlihat gedungnya baik-baik aja. Namun beberapa bulan kemudian, ganti cover kacanya 100 persen diganti.
"Ketika masuk ke dalamnya sama hanya casingnya aja diganti, kalau uang itu dipakai untuk beli timbangan bagi Posyandu, maka kita akan merasakan manfaat jauh lebih baik," kata dia.
Menurut dia, upgrade pengeluaran-pengeluaran untuk peningkatan itu sebaiknya dialokasikan khususnya pada infrastruktur pelayanan kesejahteraan masyarakat, dari mulai kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Menurut dia, aktivitas-aktivitas tersebut yang harus kita berikan dukungan infrastruktur.
"Nah upgrading ini juga yang sesungguhnya terjadi pada pembangunan. Wong kita masih bisa pakai kantor disini, Tapi kita masih bikin lagi Kantor IKN (Ibu Kota Nusantara)," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut sebetulnya seperti sedang peningkatan kantor, yang secara kondisi kantor lamanya masih bisa dipakai, tetapi membuat kantor baru.
"Mindset-mindset seperti ini yang menurut hemat kami jangan dilakukan di saat kebutuhan dasar belum terpenuhi. Kalau itu sudah terpenuhi bolehlah kita lakukan yang lain," ujar dia menambahkan.
Anies mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur itu bukan sesuatu yang salah, malah infrastruktur itu hal yang baik. Namun harus seimbang, mana infrastruktur besar besar, infrastruktur makro, dan mana struktur mikro.
"Kita membutuhkan pembangunan infrastruktur mikro supaya masyarakat juga mendapatkan fasilitas yang langsung mereka rasakan dampaknya," ujar dia.
Infrastruktur mikro, disebutkan Anies seperti air ke tiap rumah, saluran gas, saluran pembuangan limbah. Anies melihat selama ini pemerintah terlalu banyak diberikan kepada infrastruktur makro, dan kurang diberikan pada infrastruktur mikro.
Menurut Anies, infrastruktur mikro harus ditingkatkan, supaya keluarga keluarga langsung bisa merasakan dampak dari pembangunan. Kemudian alokasi untuk pembiayaan pemutakhiran perkantoran sudah harus dihentikan dulu.
"Pemerintah ini sudah terlalu banyak mengeluarkan uang untuk meningkatkan keindahan kantor-kantor pemerintahan, dan belinya itu dengan barang-barang yang mahal-mahal. Gedung yang sudah baik-baik itu dipoles, ditambahin," kata Anies dalam Desak & Sleoet AMIN edisi Ojol dan Buruh diikuti daring di Jakarta, Senin.
Anies mengingat sejumlah gedung milik pemerintah, yang terlihat gedungnya baik-baik aja. Namun beberapa bulan kemudian, ganti cover kacanya 100 persen diganti.
"Ketika masuk ke dalamnya sama hanya casingnya aja diganti, kalau uang itu dipakai untuk beli timbangan bagi Posyandu, maka kita akan merasakan manfaat jauh lebih baik," kata dia.
Menurut dia, upgrade pengeluaran-pengeluaran untuk peningkatan itu sebaiknya dialokasikan khususnya pada infrastruktur pelayanan kesejahteraan masyarakat, dari mulai kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Menurut dia, aktivitas-aktivitas tersebut yang harus kita berikan dukungan infrastruktur.
"Nah upgrading ini juga yang sesungguhnya terjadi pada pembangunan. Wong kita masih bisa pakai kantor disini, Tapi kita masih bikin lagi Kantor IKN (Ibu Kota Nusantara)," kata dia.
Menurut dia, hal tersebut sebetulnya seperti sedang peningkatan kantor, yang secara kondisi kantor lamanya masih bisa dipakai, tetapi membuat kantor baru.
"Mindset-mindset seperti ini yang menurut hemat kami jangan dilakukan di saat kebutuhan dasar belum terpenuhi. Kalau itu sudah terpenuhi bolehlah kita lakukan yang lain," ujar dia menambahkan.
Anies mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur itu bukan sesuatu yang salah, malah infrastruktur itu hal yang baik. Namun harus seimbang, mana infrastruktur besar besar, infrastruktur makro, dan mana struktur mikro.
"Kita membutuhkan pembangunan infrastruktur mikro supaya masyarakat juga mendapatkan fasilitas yang langsung mereka rasakan dampaknya," ujar dia.
Infrastruktur mikro, disebutkan Anies seperti air ke tiap rumah, saluran gas, saluran pembuangan limbah. Anies melihat selama ini pemerintah terlalu banyak diberikan kepada infrastruktur makro, dan kurang diberikan pada infrastruktur mikro.
Menurut Anies, infrastruktur mikro harus ditingkatkan, supaya keluarga keluarga langsung bisa merasakan dampak dari pembangunan. Kemudian alokasi untuk pembiayaan pemutakhiran perkantoran sudah harus dihentikan dulu.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: