Kabupaten Bogor (ANTARA) - Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengkaji perubahan status Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi pasar induk sekaligus merevitalisasi bangunannya usai tragedi kebakaran hebat 27 September 2023.

Asmawa di Cibinong, Bogor, Senin, menjelaskan bahwa rencana peningkatan status Pasar Leuwiliang tersebut karena sejauh ini Kabupaten Bogor belum memiliki pasar induk.

"Pemkab Bogor akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa pasar ini bisa dibangun kembali dan mengusulkan peningkatan status menjadi pasar induk," katanya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor telah meminta bantuan kepada pemerintah pusat mengenai revitalisasi bangunan Pasar Leuwiliang.

"Pedagang dan pembeli mohon untuk bersabar pada kondisi saat ini karena ini adalah musibah dan ujian untuk kita semua. Namun sekali lagi, Pemkab Bogor hadir untuk melakukan langkah-langkah penanganan," kata Asmawa yang juga merupakan Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri.

Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penanganan sementara dampak kebakaran dengan pendirian tempat penampungan sementara (TPS).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor mencairkan pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp4,4 miliar untuk membangun TPS Pasar Leuwiliang.

Ia menjelaskan anggaran tersebut akan digunakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) untuk membangun sebanyak 1.033 TPS.

Burhan menekankan bahwa pembangunan 1.033 TPS di Pasar Leuwiliang itu dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari. Sehingga para pedagang terdampak kebakaran bisa segera kembali berjualan.

Peristiwa kebakaran ratusan lapak pedagang sembako, buah, dan pakaian di Pasar Leuwiliang itu dilaporkan terjadi mulai Rabu (27/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB hingga Kamis pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, dari sebanyak 590 kios yang ada di Pasar Leuwiliang, 550 kios di antaranya hangus terbakar. Kemudian, dari los berjumlah 641 lapak, sebanyak 580 lapak di antaranya ikut terbakar.

Tak hanya itu, peristiwa kebakaran yang berlangsung lebih dari 12 jam itu juga menghanguskan 450 lapak auning dan 35 lapak pedagang kaki lima (PKL).

Baca juga: Perumda Pasar Tohaga pastikan TPS pedagang Pasar Leuwiliang gratis

Baca juga: Pemkab Bogor mencairkan BTT Rp4,4 miliar untuk TPS Pasar Leuwiliang

Baca juga: Relokasi pedagang Pasar Leuwiliang ditunda karena tunggu hasil kajian