Beijing (ANTARA) - Hainan, provinsi tropis berbentuk pulau di China selatan, berencana akan meningkatkan kerja sama budaya dan pariwisata dengan Prancis dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara China dan Prancis pada tahun ini.

Dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik bilateral, China dan Prancis akan bersama-sama menyelenggarakan Tahun Budaya dan Pariwisata untuk memberikan pengalaman budaya kepada kedua bangsa.

Dengan sumber daya pariwisata yang beragam, Hainan akan meluncurkan serangkaian kegiatan, seperti mendorong pendirian pusat pariwisata dan pertukaran budaya Hainan untuk Eropa di Prancis serta mengadakan sejumlah kegiatan promosi pariwisata, demi meningkatkan kerja sama bilateral di bidang kebudayaan dan pariwisata, ungkap departemen pariwisata, kebudayaan, radio, televisi, dan olahraga provinsi tersebut.

Eropa merupakan pasar sumber wisatawan luar negeri yang penting bagi Hainan. Sekitar 410.000 wisatawan Eropa, termasuk 7.381 wisatawan Prancis, mengunjungi Hainan pada 2019, kata departemen tersebut, seraya menambahkan bahwa jumlah wisatawan inbound dari Prancis dan negara-negara Eropa lainnya masih memiliki ruang yang besar untuk pertumbuhan.

Sebagai tahap percobaan, China sedang menerapkan kebijakan bebas visa unilateral bagi pemegang paspor biasa dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia. Mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024, pemegang paspor biasa dari keenam negara tersebut dapat memasuki China tanpa visa untuk keperluan bisnis, wisata, mengunjungi kerabat dan teman, serta transit tidak lebih dari 15 hari.

Kebijakan bebas visa tersebut akan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk pertukaran langsung antara Hainan dan Eropa. Di masa mendatang, kedua belah pihak akan memperdalam kerja sama dalam promosi pariwisata, pertukaran budaya, serta perlindungan dan pewarisan warisan budaya, demikian menurut departemen tersebut.

China bertujuan akan membangun Hainan menjadi pusat pariwisata dan konsumsi internasional pada 2025 sekaligus destinasi pariwisata dan konsumsi yang berpengaruh secara global pada 2035.