Kaimana (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana, Papua Barat tengah mencari investor yang dapat menampung ikan hasil tangkapan nelayan yang kian melimpah akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Perikanan Kaimana Herliena Ubery di Kaimana, Senin, mengatakan dalam beberapa waktu terakhir produksi ikan kembung di Kaimana sangat melimpah sehingga berdampak pada turunnya harga di pasar.

"Kami sudah mencoba melakukan komunikasi dengan beberapa investor di Jakarta agar dapat menampung ikan hasil tangkapan nelayan Kaimana. Hanya saja beberapa perusahaan yang kami hubungi belum bersedia karena mereka juga memiliki stok ikan yang menumpuk di gudang selama tiga bulan terakhir," ujar Herliena.

Meski begitu, Dinas Perikanan Kaimana terus berupaya menjajaki komunikasi dengan pengusaha lainnya agar bersedia membeli ikan hasil tangkapan nelayan setempat.

Selain terus berupaya menjalin komunikasi dengan pengusaha ikan di Jakarta, Dinas Perikanan Kaimana juga akan melakukan pertemuan dengan pelaku usaha perikanan setempat serta pengelola Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kaimana.

"Kami akan mengundang pelaku usaha perikanan dan UPI yang ada di Kaimana untuk diskusi bersama guna mencari solusi terbaik agar ikan hasil tangkapan nelayan bisa dipasarkan ke luar daerah sehingga mereka tidak mengalami kerugian," katanya.
Perahu para nelayan Kaimana terisi penuh dengan ikan kembung yang masih tersangkut di jaring. (ANTARA/HO-Isabela Wisang)

Akbar Fianden, salah seorang nelayan yang ditemui di lokasi pendaratan ikan Kaki Air Kaimana mengakui melimpahnya habitat ikan kembung di wilayah perairan Kaimana tahun ini.

Menurut dia, nelayan tidak membutuhkan waktu lama untuk menangkap ikan kembung di perairan Kaimana.

"Paling hanya empat sampai lima jam sudah dapat tangkapan banyak. Kami berangkat lepas jaring jam 11.00 siang, lalu jam 3 atau jam 4 sore sudah tiba di kota," kata Akbar.

Meski ikan tangkapan nelayan melimpah, namun harga jual ikan-ikan tersebut sangat murah. Di pasar lokal, ikan kembung dihargai Rp1.000 per ekor, bahkan terkadang dibandrol dengan harga Rp1.000 per tiga ekor.

"Ikan memang banyak tapi kami juga kesulitan karena harganya terlampau rendah. Tahun-tahun sebelumnya ada perusahaan yang tampung hasil tangkapan nelayan, sekarang perusahaan-perusahaan itu tidak berani ambil karena harga di Pulau Jawa juga turun," kata Akbar.
Pedagang eceran menjual ikan kembung di ruas jalan kawasan pertokoan hingga Kaki Air Kaimana. (ANTARA/HO-Isabela Wisang)

Produksi ikan kembung atau dalam bahasa lokal disebut ikan lema di perairan Kaimana biasanya meningkat pada periode Januari hingga Februari setiap tahun.

Warga setempat bisa membeli ikan kembung segar langsung dari perahu nelayan yang parkir di pinggir pantai atau juga membeli di sejumlah titik sepanjang pinggir jalan mulai dari kawasan pertokoan hingga kawasan Kaki Air Kaimana.

Baca juga: Bupati Freddy: Kaimana segera miliki SPBU Nelayan

Baca juga: DPRD Kaimana dukung langkah Pemda kembangkan sektor pariwisata

Baca juga: Bupati instruksikan UPTD Persampahan tata Pasar Ikan Kaimana

Baca juga: Kapal pesiar Prancis angkut ratusan wisatawan kunjungi Kaimana