Ajang Miss World dongkrak kunjungan wisman
3 September 2013 17:29 WIB
Pemenang Miss Indonesia 2013 Vania Larissa akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss World 2013 yang akan digelar pada 28 September di Nusa Dua Bali dan malam puncak di Sentul International Convention Center Bogor. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI, Miryam S Haryani mengatakan, pelaksanaan Miss World akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
"Dengan adanya 146 negara dengan berbagai kepentingan. Pariwisata Indonesia pasti terdongkrak karena mereka kenal Indonesia secara utuh, tak hanya Bali saja. Kunjungan wisatawan meningkat, otomatis ekonomi juga meningkat," kata Miryam di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Ditambahkannya, ajang Miss World juga bisa menjadi pembelajaran bagi perempuan Indonesia.
"Saya berpikir, kita harus bijak menyambut Miss World karena yang ikut adalah perempuan cantik yang memiliki etika, budaya, integritas, inteligensia, talenta. Saya mendukung ajang Miss World," kata politisi Hanura itu.
Ia juga tak sepakat bila ada penolakan yang sifatnya represif.
"Saya hormati yang menolak tapi hargai juga perempuan yang meniru sesuatu yang baik dari mereka. Saya sayangkan adanya demo-demo, kan bisa dialog. Saya mengimbau semua pihak agar jernih melihat event besar itu dan tak perlu diperbesar. Kenapa masalah narkoba tidak jadi fokus," kata Miryam.
"Dengan adanya 146 negara dengan berbagai kepentingan. Pariwisata Indonesia pasti terdongkrak karena mereka kenal Indonesia secara utuh, tak hanya Bali saja. Kunjungan wisatawan meningkat, otomatis ekonomi juga meningkat," kata Miryam di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Ditambahkannya, ajang Miss World juga bisa menjadi pembelajaran bagi perempuan Indonesia.
"Saya berpikir, kita harus bijak menyambut Miss World karena yang ikut adalah perempuan cantik yang memiliki etika, budaya, integritas, inteligensia, talenta. Saya mendukung ajang Miss World," kata politisi Hanura itu.
Ia juga tak sepakat bila ada penolakan yang sifatnya represif.
"Saya hormati yang menolak tapi hargai juga perempuan yang meniru sesuatu yang baik dari mereka. Saya sayangkan adanya demo-demo, kan bisa dialog. Saya mengimbau semua pihak agar jernih melihat event besar itu dan tak perlu diperbesar. Kenapa masalah narkoba tidak jadi fokus," kata Miryam.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: