Beijing (ANTARA News) - Presiden China Xi Jinping bertolak ke Asia Tengah pada Selasa menjelang pertemuan puncak G20, dalam kunjungan yang diperkirakan untuk mengupayakan kesepakatan energi dan membicarakan tentang perlambatan pertumbuhan, kata media pemerintah.

Xi akan mulai kunjungan ke Turkmenistan sebelum pertemuan para pemimpin negara Kelompok 20 (G20) di St Petersburg pada Kamis, kemudian singgah di Kazakhstan, Uzbekistan dan Kirgistan, kata Kantor Berita resmi Xinhua dan surat kabar China Daily.

Negara-negara Asia Tengah itu adalah semua adalah bagian dari Uni Soviet, tetapi China - yang memiliki permintaan besar untuk energi - semakin berpengaruh di wilayah tersebut.

Di Asia Tengah, Xi dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian mengenai minyak, gas alam, transportasi dan investasi, kata China Daily mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Cheng Guoping, seperti yang dilaporkan AFP.

China telah mengimpor 60 miliar meter kubik gas alam dari Asia Tengah sejak 2009, katanya.

Xi akan bergabung dengan Kelompok 20 pemimpin dunia di St Petersburg awal Kamis, di mana salah satu fokus bahasan adalah akan melambatnya pertumbuhan China dan pasar gabungan negara utama BRICS termasuk Brasil, Rusia, India dan Afrika Selatan.

Ekonomi China tumbuh 7,5 persen dari April sampai Juni, atau turun dari 7,7 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Akhir pekan depan di Kirgizstan, Xi akan bertemu dengan timpalannya dari Organisasi Kerja sama Shanghai, yang dipimpin oleh China dan Rusia dan termasuk empat negara Asia Tengah yang akan ia kunjungi.

Pengelompokan ini, yang dibentuk untuk mengimbangi pengaruh AS dan NATO di wilayah tersebut, berfokus pada isu-isu regional termasuk anti-terorisme.


Penerjemah: Askan Krisna