Meksiko panggil dubes AS atas dugaan memata-matai
3 September 2013 06:48 WIB
Presiden Meksiko periode 2006-2012 Felipe Calderon (kiri) menyerahkan bendera Meksiko ke Presiden Meksiko yang baru Enrique Pena Nieto saat upacara penyerahan kekuasaan di Palacio Nacional, Kota Meksiko, Meksiko, Sabtu (1/12). Penyerahan kekuasaan itu akan diresmikan kemudian saat Pena Nieto diambil sumpahnya di kongres. (REUTERS/Presidencia del Mexico/Handout)
Mexico City (ANTARA News) - Pemerintah Meksiko, Senin, memanggil duta besar Amerika Serikat dan menuntut penyelidikan atas tuduhan jika Badan Keamanan Nasional (NSA) telah memata-matai Presiden Enrique Pena Nieto.
Kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa nota diplomatik telah dikirim ke Washington untuk meminta "penyelidikan menyeluruh" untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas dugaan memata-matai surat elektronik Pena Nieto sebelum kemenangannya tahun lalu, lapor AFP.
Pemerintah mengatakan tidak akan "berprasangka" atas kebenaran tuduhan yang dilaporkan oleh wartawan Amerika Serikat Glenn Greenwald tetapi telah dengan "tegas menentang dan mengutuk aksi memata-matai warga Meksiko karena melanggar hak-hak internasional."
Greenwald, yang memperoleh dokumen rahasia dari pembocor dokumen rahasia NSA Edward Snowden, mengatakan kepada televisi Brazil, Globo, Minggu, bahwa badan tersebut telah melacak penggunaan Internet Presiden Brazil Dilma Rousseff dan mengakses surat elektronik Pena Nieto.
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa nota diplomatik telah dikirim ke Washington untuk meminta "penyelidikan menyeluruh" untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas dugaan memata-matai surat elektronik Pena Nieto sebelum kemenangannya tahun lalu, lapor AFP.
Pemerintah mengatakan tidak akan "berprasangka" atas kebenaran tuduhan yang dilaporkan oleh wartawan Amerika Serikat Glenn Greenwald tetapi telah dengan "tegas menentang dan mengutuk aksi memata-matai warga Meksiko karena melanggar hak-hak internasional."
Greenwald, yang memperoleh dokumen rahasia dari pembocor dokumen rahasia NSA Edward Snowden, mengatakan kepada televisi Brazil, Globo, Minggu, bahwa badan tersebut telah melacak penggunaan Internet Presiden Brazil Dilma Rousseff dan mengakses surat elektronik Pena Nieto.
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: