BPOLBF target puluhan investor untuk pengembangan Parapuar
28 Januari 2024 20:15 WIB
Foto bersama usai penandatanganan MoU Dusit Internasional dan Eiger Indonesia terkait investasi di Kawasan Parapuar Labuan Bajo. ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF
Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mengatakan pihaknya akan terus mengadakan berbagai aktivasi, promosi dan menargetkan 20 hingga 25 investor untuk pengembangan kawasan Parapuar.
Itu akan dilakukan secara bertahap dan berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. "Target kami 20 sampai 25 investor yang akan berinvestasi di kawasan ini dan terkait kategori investor tentunya kita berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. Kita memperhatikan aspek ekologis, termasuk juga nanti bangunannya yang harus disesuaikan dengan kontur dan hal-hal lain seperti suplai air dan pemberdayaan masyarakat," katanya dalam keterangan yang diterima di Ruteng, Minggu.
Frans Teguh menjelaskan investasi tersebut ditandai oleh penandatanganan MoU dengan Dusit Internasional dan Eiger Indonesia pada Selasa (23/1).
Penandatanganan kedua MoU ini merupakan langkah awal pergerakan investasi di Kawasan Parapuar sebelum nantinya akan diturunkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama).
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama jajaran serta bupati dan wakil bupati Manggarai Barat bersama jajaran.
Dalam sambutannya, Menparekraf menyampaikan bahwa per-November 2023 nilai investasi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai hampir 100 persen tepatnya 99,54 persen atau Rp1.2 triliun dan Badan Otorita Labuan Bajo Flores sendiri mencatat nilai investasi yang juga melampaui target 8 juta dolar AS
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan MoU dengan Dusit Internasional yang bernilai 15 juta dolar AS dan Eiger Coffee yang bernilai 1,2 juta dolar AS merupakan potensi besar dalam pengembangan Labuan Bajo.
“Tentunya kita sangat berterima kasih kepada Eiger dan Dusit, hari ini memulai dengan 2 komitmen dan juga BRI sebagai mitra karena kita sudah ditetapkan sebagai BLU. Yang menarik juga dari Dusit, tahun ini akan dimulai proses feasibility study dengan konstruksinya diharapkan dapat dimulai tahun depan sampai dengan beroperasi di 2028," katanya.
Menparekraf menambahkan dengan adanya investasi yang masuk ke Parapuar maka penyerapan tenaga kerja yang diproyeksikan mencapai 10.000 tenaga kerja juga akan berjalan maksimal.
“Tenaga kerja yang akan diserap nantinya adalah sekitar 10.000 lapangan kerja di Parapuar ini. Kita harapkan Parapuar menjadi sebuah destinasi yang sangat strategis untuk itu semua," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, menyampaikan Pemerintah Daerah Manggarai Barat sangat menyambut baik investor yang ingin berinvestasi di Labuan Bajo melalui beberapa regulasi.
“Kami telah mengeluarkan perda (peraturan daerah), yang pertama itu perda terkait dengan pajak dan retribusi daerah yang kedua perda izin berusaha yang seluruh isinya itu memberi kemudahan bagi yang mau berinvestasi di kabupaten ini. Mudah-mudahan di hari esok dan besoknya lagi semakin banyak orang yang datang berinvestasi di tempat ini," katanya.
Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan hasil pemilihan Mitra Bank Pengelola Keuangan yang menetapkan Bank BRI sebagai mitra untuk BLU BPOLBF.
BPOLBF telah melakukan proses Seleksi Pemilihan Mitra Bank pada akhir 2023 dan sesuai dengan Perdirut No 1 Tahun 2023 tentang Seleksi Pemilihan Mitra Bank Pengelola Keuangan telah menetapkan Bank BRI sebagai Mitra untuk BLU BPOLBF.
Itu akan dilakukan secara bertahap dan berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. "Target kami 20 sampai 25 investor yang akan berinvestasi di kawasan ini dan terkait kategori investor tentunya kita berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan. Kita memperhatikan aspek ekologis, termasuk juga nanti bangunannya yang harus disesuaikan dengan kontur dan hal-hal lain seperti suplai air dan pemberdayaan masyarakat," katanya dalam keterangan yang diterima di Ruteng, Minggu.
Frans Teguh menjelaskan investasi tersebut ditandai oleh penandatanganan MoU dengan Dusit Internasional dan Eiger Indonesia pada Selasa (23/1).
Penandatanganan kedua MoU ini merupakan langkah awal pergerakan investasi di Kawasan Parapuar sebelum nantinya akan diturunkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama).
Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama jajaran serta bupati dan wakil bupati Manggarai Barat bersama jajaran.
Dalam sambutannya, Menparekraf menyampaikan bahwa per-November 2023 nilai investasi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai hampir 100 persen tepatnya 99,54 persen atau Rp1.2 triliun dan Badan Otorita Labuan Bajo Flores sendiri mencatat nilai investasi yang juga melampaui target 8 juta dolar AS
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan MoU dengan Dusit Internasional yang bernilai 15 juta dolar AS dan Eiger Coffee yang bernilai 1,2 juta dolar AS merupakan potensi besar dalam pengembangan Labuan Bajo.
“Tentunya kita sangat berterima kasih kepada Eiger dan Dusit, hari ini memulai dengan 2 komitmen dan juga BRI sebagai mitra karena kita sudah ditetapkan sebagai BLU. Yang menarik juga dari Dusit, tahun ini akan dimulai proses feasibility study dengan konstruksinya diharapkan dapat dimulai tahun depan sampai dengan beroperasi di 2028," katanya.
Menparekraf menambahkan dengan adanya investasi yang masuk ke Parapuar maka penyerapan tenaga kerja yang diproyeksikan mencapai 10.000 tenaga kerja juga akan berjalan maksimal.
“Tenaga kerja yang akan diserap nantinya adalah sekitar 10.000 lapangan kerja di Parapuar ini. Kita harapkan Parapuar menjadi sebuah destinasi yang sangat strategis untuk itu semua," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, menyampaikan Pemerintah Daerah Manggarai Barat sangat menyambut baik investor yang ingin berinvestasi di Labuan Bajo melalui beberapa regulasi.
“Kami telah mengeluarkan perda (peraturan daerah), yang pertama itu perda terkait dengan pajak dan retribusi daerah yang kedua perda izin berusaha yang seluruh isinya itu memberi kemudahan bagi yang mau berinvestasi di kabupaten ini. Mudah-mudahan di hari esok dan besoknya lagi semakin banyak orang yang datang berinvestasi di tempat ini," katanya.
Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan hasil pemilihan Mitra Bank Pengelola Keuangan yang menetapkan Bank BRI sebagai mitra untuk BLU BPOLBF.
BPOLBF telah melakukan proses Seleksi Pemilihan Mitra Bank pada akhir 2023 dan sesuai dengan Perdirut No 1 Tahun 2023 tentang Seleksi Pemilihan Mitra Bank Pengelola Keuangan telah menetapkan Bank BRI sebagai Mitra untuk BLU BPOLBF.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: