Honda kembangkan kurikulum etika berlalu lintas
3 September 2013 00:53 WIB
Sejumlah kendaraan roda dua antre membeli tiket di jalur antrean loket elektronik Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Senin (12/8). Pasar sepeda motor nasional masih didominasi Honda dengan berbagai jenis, tipe, dan variannya. (ANTARA FOTO/Kristian Ali)
Jakarta (ANTARA News) - PT Astra Honda Motor (AHM) dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) mengembangkan kurikulum pembelajaran etika berlalu lintas untuk mendukung upaya mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, Direktur AHM, Markus Widihandojo, mengatakan, program ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial Honda terhadap keselamatan berkendara.
"Kami ingin mengedukasi sejak usia dini anak muda melalui implementasi kurikulum etika berlalu lintas ini," kata Budiman seusai menghadiri Deklarasi Yogyakarta sebagai Kota Berbudaya Lalu Lintas di Kantor Gubernur DI Yogyakarta, Minggu (01/09).
Kurikulum etika berlalu lintas dikembangkan sejak 2010 bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Implementasi kurikulum pembelajaran etika berlalu lintas ini terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran berlalu lintas di kalangan siswa di Kota Pelajar ini.
Honda mengaku akan terus mengembangkan kurikulum pembelajaran etika berlalu lintas ini ke provinsi lain melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Setidaknya hingga saat ini kami sudah menyelenggarakan bengkel kerja untuk para guru di 20 provinsi di Indonesia. Para guru inilah nanti yang akan menjadi ujung tombak dalam mengajarkan etika berkendara dan budaya tertib lalu lintas melalui mata pelajaran yang diberikan kepada siswanya," kata Wakil Ketua Yayasan AHM, Kristanto.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, Direktur AHM, Markus Widihandojo, mengatakan, program ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial Honda terhadap keselamatan berkendara.
"Kami ingin mengedukasi sejak usia dini anak muda melalui implementasi kurikulum etika berlalu lintas ini," kata Budiman seusai menghadiri Deklarasi Yogyakarta sebagai Kota Berbudaya Lalu Lintas di Kantor Gubernur DI Yogyakarta, Minggu (01/09).
Kurikulum etika berlalu lintas dikembangkan sejak 2010 bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Implementasi kurikulum pembelajaran etika berlalu lintas ini terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran berlalu lintas di kalangan siswa di Kota Pelajar ini.
Honda mengaku akan terus mengembangkan kurikulum pembelajaran etika berlalu lintas ini ke provinsi lain melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Setidaknya hingga saat ini kami sudah menyelenggarakan bengkel kerja untuk para guru di 20 provinsi di Indonesia. Para guru inilah nanti yang akan menjadi ujung tombak dalam mengajarkan etika berkendara dan budaya tertib lalu lintas melalui mata pelajaran yang diberikan kepada siswanya," kata Wakil Ketua Yayasan AHM, Kristanto.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: