"Kami berharap kami bisa berkolaborasi," kata Angela seusia pelantikan pengurus DPD ISSITA Jawa Timur di Surabaya, Minggu.
Karena itu, kata dia pembangunan iklim wisata olahraga tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebab butuh peran pihak eksternal untuk mendongkrak potensi yang ada.
"Kami bisa bersama-sama membangun sport tourism di Jawa Timur," ujarnya.
Sementara, Ketua DPD ISSITA Jawa Timur Rony Candra menyatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi (pemprov) setempat untuk melakukan pemetaan potensi wisata olah raga yang dimiliki masing-masing daerah.
"Pemetaan itu otomatis kami tindaklanjuti dengan langkah lain yang semakin besar," kata Rony.
Selain itu, agar langkah pengembangan semakin maksimal, maka ISSITA juga melibatkan peran Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olah raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).
"Kami tidak bisa membatasi karena sudah ada lembaganya, yaitu KONI dan KORMI, kami hanya menjembatani saja," ucapnya.
Sejauh ini, kata dia ISSITA sudah berkoordinasi dengan Kemenparekraf, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM), serta Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora).
"Tujuan kami bagaimana mengolaborasikan ini menjadi lebih baik, kami angkat potensi-potensi yang ada menjadi lebih baik lagi," ujar dia.
Baca juga: Kemenparekraf ajak Pemda kelola event secara berkelanjutan
Oleh karena itu, DPD ISSITA Jawa Timur dalam waktu dekat juga berkomunikasi secara langsung dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk membahas skema penghubungan wisata olah raga dengan aspek perekonomian masyarakat.
Baca juga: Wamenparekraf ungkap empat tren pariwisata pada 2024