Chicago/Xinhua (ANTARA) - Harga emas berjangka di Divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada Jumat (26/1), seiring reaksi para investor terhadap positifnya data ekonomi Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 50 sen atau 0,02 persen, menjadi 2.017,30 dolar AS per ounce.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat bahwa harga indeks Personal Consumption Expenditures (PCE), sebagai ukuran inflasi yang paling disukai Federal Reserve, melambat menjadi 2,9 persen dari tahun ke tahun pada Desember.

Belanja konsumen di AS naik 0,7 persen pada Desember, meningkat dari November sebesar 0,4 persen.

Investor memperkirakan bahwa penurunan suku bunga kemungkinan besar tidak akan dimulai hingga Mei.

Analis pasar berpendapat bahwa emas diperdagangkan dalam kisaran ketat antara 2.000 dan 2.050 dolar AS per ounce selama sepekan terakhir.

Meskipun data ekonomi yang positif dapat melemahkan harga emas, permintaan safe haven akan emas semakin menguat seiring dengan memburuknya perang Israel-Hamas dan meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve akan diadakan pekan depan. Laporan ketenagakerjaan besar AS juga akan dirilis pekan depan, tepatnya pada Jumat.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Maret turun 5,50 sen atau 0,24 persen menjadi 22,872 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 26,80 dolar AS, atau 3,00 persen, menjadi 921,30 dolar AS per ounce, sebut Xinhua.


Baca juga: Harga emas naik tipis di tengah data ekonomi yang lebih baik
Baca juga: Harga emas Antam Jumat pagi naik Rp6.000 jadi Rp1,130 juta per gram