Laporan dari Kuala Lumpur
Nilai perdagangan Malaysia capai Rp751,8 triliun pada Desember 2023
26 Januari 2024 23:36 WIB
Arsip - Orang-orang berjalan di luar sebuah pusat perbelanjaan saat layar elektronik menampilkan cuplikan video Tahun Kelinci di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/12/2022). ANTARA FOTO/Xinhua/Zhu Wei/rwa.
Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Statistik Malaysia (DOSM) mencatat nilai transaksi ekspor dan impor Malaysia pada Desember 2023 lalu mencapai angka 225,1 miliar ringgit (RM) atau sekitar Rp751,8 triliun.
Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam pernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, mengatakan pencapaian ekspor Malaysia pada Desember 2023 menurun jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya karena dipengaruhi penurunan ekspor di sejumlah negara bagian.
Ia mengatakan nilai ekspor Malaysia pada Desember 2023 mencapai RM118,5 miliar atau sekitar Rp394,7 triliun. Turun RM13,2 miliar atau sekitar Rp43,9 triliun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor yang lebih rendah, menurut dia, terjadi di Johor, Pulau Pinang, Selangor, Wilayah Persekutuan Labuan, Sarawak, Perak, Melaka, Sabah, Negeri Sembilan, Kelantan dan Perlis.
Sedangkan kinerja ekspor yang meningkat, menurut dia, terjadi di Kedah, Terengganu, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Pahang.
Meski nilai ekspor lebih rendah dibanding Desember tahun sebelumnya namun Pulau Pinang tetap menjadi pengekspor utama yang menyumbang 31,5 persen dari keseluruhan, disusul oleh Selangor yang mencapai 17,4 persen, Sarawak 9,4 persen dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur sebesar 5,6 persen.
Beralih kepada prestasi impor berdasarkan negara bagian, Mohd Uzir mengatakan ada peningkatan pada Desember 2023 sebesar RM3 miliar atau sekitar Rp9,9 triliun jika dibanding bulan yang sama di tahun 2022.
Menurut dia, peningkatan itu terjadi karena impor yang lebih tinggi kebanyakan negara bagian di antaranya Johor, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Pulau Pinang, Negeri Sembilan, Pahang, Terengganu, Kelantan, dan Wilayah Persekutuan Labuan.
Nilai impor jatuh di Sarawak, Melaka, Selangor, Perak, Sabah, Kedah, dan Perlis. Sedangkan impor tertinggi terjadi di Selangor mencapai 26,2 persen dari total impor, disusul Pulau Pinang 22 persen, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur 7,8 persen dan Kedah mencapai 5,5 persen.
Secara total nilai impor Malaysia pada Desember 2023 mencapai RM106,7 miliar atau sekitar Rp355,4 triliun.
Baca juga: Malaysia umumkan anggaran ekspansif 2024 untuk perkuat ekonomi
Baca juga: RI-Malaysia-Brunei sepakat jadikan IKN pusat ekonomi hijau ASEAN
Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam pernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, mengatakan pencapaian ekspor Malaysia pada Desember 2023 menurun jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya karena dipengaruhi penurunan ekspor di sejumlah negara bagian.
Ia mengatakan nilai ekspor Malaysia pada Desember 2023 mencapai RM118,5 miliar atau sekitar Rp394,7 triliun. Turun RM13,2 miliar atau sekitar Rp43,9 triliun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor yang lebih rendah, menurut dia, terjadi di Johor, Pulau Pinang, Selangor, Wilayah Persekutuan Labuan, Sarawak, Perak, Melaka, Sabah, Negeri Sembilan, Kelantan dan Perlis.
Sedangkan kinerja ekspor yang meningkat, menurut dia, terjadi di Kedah, Terengganu, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Pahang.
Meski nilai ekspor lebih rendah dibanding Desember tahun sebelumnya namun Pulau Pinang tetap menjadi pengekspor utama yang menyumbang 31,5 persen dari keseluruhan, disusul oleh Selangor yang mencapai 17,4 persen, Sarawak 9,4 persen dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur sebesar 5,6 persen.
Beralih kepada prestasi impor berdasarkan negara bagian, Mohd Uzir mengatakan ada peningkatan pada Desember 2023 sebesar RM3 miliar atau sekitar Rp9,9 triliun jika dibanding bulan yang sama di tahun 2022.
Menurut dia, peningkatan itu terjadi karena impor yang lebih tinggi kebanyakan negara bagian di antaranya Johor, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Pulau Pinang, Negeri Sembilan, Pahang, Terengganu, Kelantan, dan Wilayah Persekutuan Labuan.
Nilai impor jatuh di Sarawak, Melaka, Selangor, Perak, Sabah, Kedah, dan Perlis. Sedangkan impor tertinggi terjadi di Selangor mencapai 26,2 persen dari total impor, disusul Pulau Pinang 22 persen, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur 7,8 persen dan Kedah mencapai 5,5 persen.
Secara total nilai impor Malaysia pada Desember 2023 mencapai RM106,7 miliar atau sekitar Rp355,4 triliun.
Baca juga: Malaysia umumkan anggaran ekspansif 2024 untuk perkuat ekonomi
Baca juga: RI-Malaysia-Brunei sepakat jadikan IKN pusat ekonomi hijau ASEAN
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: