Nanning (ANTARA News) - Sebanyak 97 pengusaha usaha kecil dan menengah Indonesia ikut China Asean Expo (CAEXPO) ke-10 di Nanning, Guangxi, China, 3-6 September 2013.

"Kami membantu 97 pengusaha UKM ikut pameran CAEXPO ke-10 di Guangxi, China dan membuka 120 booth, termasuk 12 booth khusus produk kopi yang menjadi andalan Indonesia," kata Direktur Promosi dan Pencitraan, Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, di Nanning, ibukota Guangxi, Minggu.

Pameran CAEXPO diselenggarakan sejak tahun 2004 yang merupakan hasil kesepakatan pada KTT China-ASEAN ke-7 pada bulan Oktober 2003 di Bali dalam kerangka kerja perdagangan ekonomi China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) yang saling menguntungkan bagi 10 (sepuluh) negara ASEAN plus China.

Target ikut serta 97 UKM agar mampu tembus pasar negara yang memiliki penduduk 1,3 miliar orang dan menjadi pasar terbesar di dunia.

"Pameran ini dilakukan agar produk-produk negara ASEAN dapat masuk dan tembus pasar China. Propinsi Guangxi merupakan pintu gerbang dengan negara-negara ASEAN karena berbatasan langsung dengan Asia, khususnya Vietnam," kata Pradnyawati.

Penyelenggaraan CAEXPO tahun ini dirasakan sangat spesial karena bertepatan dengan pelaksanaan yang ke 10 selama CAEXPO berlangsung. Sehingga hasil yang dicapai oleh negara peserta juga sesuai dengan diharapkan hal ini tercermin pula dari tema yang diusung tahun ini "New Opportunities, New Impetus, New Stage".

Seorang pengusaha produk kulit ular dari Bali, Dewa Ketut, mengatakan, "Sudah ke dua kali ikut pameran di Nanning China. Pasar China saat ini bagus dibandingkan Eropa yang sedang krisis. Cukup banyak pembeli produk kulit ular dari China," katanya.

Transaksi pameran sejak penyelenggaraan CAEXPO ke-1 tahun 2004 sampai dengan CAEXPO ke-9 tahun 2012 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7,46 persen. Pada CAEXPO tahun 2004 jumlah transaksi tercatat USD 1,08 milyar sedangkan pada tahun 2012 tercatat USD 1,8 miliar.