Semarang (ANTARA) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, meminta, wilayah Kabupaten Boyolali dan Wonogiri lebih diperkuat lagi dalam upaya meraih suara untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tersebut.
"Boyolali paling berat untuk Prabowo-Gibran," kata Nusron saat deklarasi purnawirawan Polri wilayah Jawa Tengah dan DIY di Semarang, Jumat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan pada pendukung pasangan Prabowo-Gibran untuk "mengepung" Boyolali.
Selain itu, menurut dia, upaya perolehan suara di Wonogiri juga perlu diperkuat.
Ia menjelaskan upaya penguatan di kedua daerah didasarkan atas hasil survei.
"Surveinya memang begitu. Survei ini menjadi alat deteksi tim untuk bergerak dalam waktu yang singkat dan terbatas ini," katanya.
Nusron sendiri tidak berspekulasi atas melemahnya potensi suara Prabowo-Gibran di dua daerah tersebut.
Meski demikian, ia meminta tim-tim pemenangan di kedua daerah tersebut harus diperkuat.
Sementara Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Condro Kirono, mengajak para purnawirawan Polri mengampanyekan pasangan nomor urut 2 ini dari pintu ke pintu.
Menurut dia, target kemenangan pilpres dalam satu putaran tinggal sedikit lagi.
"Jawa Tengah ini yang paling menentukan satu putaran," kata mantan Kapolda Jawa Tengah tersebut.
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Baca juga: Nusron Wahid: Banyak tokoh lokal yang berbalik dukung Prabowo-Gibran
Baca juga: TKN ibaratkan Prabowo-Gibran seperti "Batman" yang dikeroyok
Baca juga: TKN sebut negara hemat Rp27 triliun jika pilpres satu putaran
Pemilu 2024
Nusron Wahid: Perkuat Prabowo-Gibran di Boyolali-Wonogiri
26 Januari 2024 19:19 WIB
Purnawirawan Polri dari wilayah Jateng dan DIY mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Semarang, Jumat. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Tags: