Permintaan rumah di Medan terus naik
1 September 2013 16:37 WIB
Pengunjung mengamati miniatur rumah pada Pameran Rumah Rakyat BLU Expo 2013, di Medan, Sumut, Rabu (28/8). Pameran yang diselengarakan oleh Kementrian Perumahan Rakyat, menawarkan rumah murah yang pro rakyat kelas menengah dengan suku bunga yang tetap yakni 7,25% selama 20 tahun. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) -Permintaan rumah komersil dan rumah sederhana di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) terus naik setiap tahun meski harga jual yang meningkat tidak bisa dihindari.
"Untuk rumah komersil misalnya kebutuhannya sudah sekitar 74.000 unit per tahun dengan harga jual yang lebih cepat meningkat,"kata pengembang anggota Realestate Indonesia (REI) Sumut, Arief Nasution, di Medan, Minggu.
Dia mengatakan itu usai peresmian perumahan Albahrain City di Jalan Abadi Medan yang dibangunnya bergaya klasik Persia dengan harga jual mulai Rp580 juta per unit.
Menurut dia, naiknya terus harga rumah baik untuk komersil dan rumah sederhana dipicu antara lain naiknya harga lahan.
Sementara, baik masyarakat menengah ke atas maupun menengah ke bawah termasuk masyarakat berpenghasilan rendah, sebagian besar tetap memilih untuk tinggal di kawasan Kota Medan dibandingkan di daerah tinggkat dua lainnya seperti Deliserdang, Serdang Bedagai dan Binjai yang berdekatan dengan Kota medan.
Arief yang Direktur Utama PT Araban Makmur Semesta itu menegaskan, tingginya minat konsumen untuk tinggal di Kota Medan itu juga menyebabkan harga jual rumah sederhana juga lumayan tinggi dan itu tidak mengurangi minat konsumen,
"Bisnis properti baik untuk komersil dan rumah sederhana di Medan masih sangat menjanjikan,"katanya.
Marketing Maneger PT Araban Makmur Semesta, Khairul Anwar mengungkapkan, pihaknya tahap awal sudah bisa menjual 19 unit dari 74 unit rumah dan rumah toko (ruko) yang dibangun di perumahan tersebut.
"Target menajemen, rumah itu sudah habis terjual hingga akhir tahun 2013, karena setelah 19 unit yang terjual ditargetkan 50 unit lagi laku pada acara soft launching,"katanya.
Ketua REI Sumut, Tomi Wistan, sebelumnya menyebutkan, pengembang bisa menekan harga jual rumah khususnya rumah sederhana dan termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kalau pemerintah bisa membantu menekan hara jual lahan dan mengurangi biaya perizinan serta membantu pembangunan infrastruktur.
"Untuk rumah komersil misalnya kebutuhannya sudah sekitar 74.000 unit per tahun dengan harga jual yang lebih cepat meningkat,"kata pengembang anggota Realestate Indonesia (REI) Sumut, Arief Nasution, di Medan, Minggu.
Dia mengatakan itu usai peresmian perumahan Albahrain City di Jalan Abadi Medan yang dibangunnya bergaya klasik Persia dengan harga jual mulai Rp580 juta per unit.
Menurut dia, naiknya terus harga rumah baik untuk komersil dan rumah sederhana dipicu antara lain naiknya harga lahan.
Sementara, baik masyarakat menengah ke atas maupun menengah ke bawah termasuk masyarakat berpenghasilan rendah, sebagian besar tetap memilih untuk tinggal di kawasan Kota Medan dibandingkan di daerah tinggkat dua lainnya seperti Deliserdang, Serdang Bedagai dan Binjai yang berdekatan dengan Kota medan.
Arief yang Direktur Utama PT Araban Makmur Semesta itu menegaskan, tingginya minat konsumen untuk tinggal di Kota Medan itu juga menyebabkan harga jual rumah sederhana juga lumayan tinggi dan itu tidak mengurangi minat konsumen,
"Bisnis properti baik untuk komersil dan rumah sederhana di Medan masih sangat menjanjikan,"katanya.
Marketing Maneger PT Araban Makmur Semesta, Khairul Anwar mengungkapkan, pihaknya tahap awal sudah bisa menjual 19 unit dari 74 unit rumah dan rumah toko (ruko) yang dibangun di perumahan tersebut.
"Target menajemen, rumah itu sudah habis terjual hingga akhir tahun 2013, karena setelah 19 unit yang terjual ditargetkan 50 unit lagi laku pada acara soft launching,"katanya.
Ketua REI Sumut, Tomi Wistan, sebelumnya menyebutkan, pengembang bisa menekan harga jual rumah khususnya rumah sederhana dan termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kalau pemerintah bisa membantu menekan hara jual lahan dan mengurangi biaya perizinan serta membantu pembangunan infrastruktur.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: