Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengimbau seluruh jajarannya dan masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat, agar mewaspadai peningkatan inflasi pada awal 2024.

"Peningkatan inflasi bisa saja terjadi pada awal-awal tahun sehingga perlu diwaspadai, karena dampak dari naiknya inflasi akan mempengaruhi perekonomian daerah seperti menurunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya harga kebutuhan pokok serta masalah lainnya," katanya di Sukabumi, Kamis (25/1).

Menurut Kusmana, upaya yang dilakukan Pemkot Sukabumi untuk menekan angka inflasi salah satunya dengan menggelar Pasar Murah dan Bazar 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi di daerah.

Program Pasar Murah dan Bazar ini digelar di seluruh kantor kecamatan di Kota Sukabumi yang bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Dharma Wanita Persatuan Kota Sukabumi serta para pelaku usaha.

Baca juga: Pemkot Cirebon gelar operasi pasar menetap pada awal 2024

Setiap kecamatan secara bergiliran menggelar kegiatan tersebut. Adapun barang kebutuhan pokok yang disediakan di antaranya beras, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, dan lainnya dijual dengan harga di bawah standar pasar.

Program ini, menurut dia, selain untuk membantu masyarakat kurang mampu atau yang daya belinya rendah juga menekan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar. Ia pun optimistis dengan adanya kegiatan ini bisa menekan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga inflasi terkendali.

"Dalam Pasar Murah dan Bazar ini selain barang kebutuhan pokok, kami juga menyediakan sayur mayur yang dijual dengan harga di bawah standar. Tidak hanya itu, pada kegiatan tersebut juga disediakan berbagai produk UMKM khas Kota Sukabumi untuk membantu para pelaku usaha dalam mempromosikan dan menjual produknya," ujar dia.

Baca juga: Pj Bupati sebut inflasi di Kabupaten Bogor terkendali

Di sisi lain, Kusmana mengatakan untuk harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar, harganya dalam kondisi normal, meskipun ada beberapa komoditas yang harganya naik tetapi masih dalam batas wajar.

Adapun untuk harga beras jenis premium dijual dengan harga Rp11.800 hingga Rp12 ribu/kg, beras medium Rp11 ribu/kg, bawang merah Rp32 ribu/kg, bawang putih Rp30 ribu/kg, cabai merah keriting Rp38 ribu/kg, cabai rawit merah Rp70 ribu/kg, daging sapi Rp91 ribu/kg, daging ayam broiler Rp35 ribu/kg, telur ayam negeri Rp30 ribu/kg, gula pasir Rp13.800 hingga Rp14 ribu/kg, minyak goreng kemasan Rp18 ribu/liter, tepung terigu Rp10.900 hingga Rp11 ribu/kg dan minyak goreng curah Rp14,500-Rp15 ribu/kg.

Sementara informasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menyebutkan bahwa inflasi di Kota Sukabumi merupakan salah satu yang terendah di Jabar pada 2023.

Baca juga: Pemkot Mataram terapkan strategi 4K kendalikan inflasi

Untuk inflasi secara month to month atau bulan ke bulan di angka 0,19 persen. Sementara, year to year atau tahun ke tahun (2022-2023) di angka 2,72 persen. Data inflasi ini sesuai dengan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi.