Petani Aceh Besar temukan bom peninggalan Jepang
31 Agustus 2013 17:58 WIB
Warga Serahkan Bom Aceh Kapolsek Ingin Jaya, Aceh, AKP Ibrahim Prades mengukur panjang bom yang diduga peninggalan perang dunia ke-II di Desa Lambaro, Kab Aceh Besar, Aceh, Sabtu (31/8). Bom memiliki panjang 30 cm dan diameter 15 cm dengan berat sekitar 15 kg itu ditemukan petani di lahan sawah yang kemudian diantar langsung ke Polsek Ingin Jaya. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA News) - Seorang petani menemukan bom aktif yang diperkirakan peninggalan Jepang di areal persawahan kawasan Lambaro, Kabupaten Aceh Besar.
Kapolsek Ingin Jaya, AKB Ibrahim Prades, membenarkan penemuan bom peninggalan Jepang oleh seorang petani kawasan Lambaro dan bahan peledak yang diduga masih aktif itu telah diamankan pihak kepolisian setempat. Demikian saat dihubungi ANTARA, di Aceh, Sabtu.
"Bom itu ditemukan Fajri (35) di areal persawahan kawasan Lambaro pada Sabtu, dan saat ini telah diamankan di Mapolsek," katanya.
Bom peninggalan masa Perang Dunia II (PD II) itu memiliki panjang 30 centimeter, dan diameter 15 centimeter serta berat sekitar 15 kilogram.
Fajri, si penemu bom peninggalan PD II itu kemudian membawa bahan peledak tersebut ke Mapolsek Ingin Jaya.
"Personel polisi sudah mendengar adanya bom peninggalan masa PD II yang ditemukan oleh petani itu. Namun, saat aparat hendak meluncur ke lokasi, Fajri tiba di Mapolsek dengan membawa sendiri bahan peledak itu," kata Kapolsek.
Fajri mengangkut sendiri bom dari lokasi temuan ke Mapolsek tanpa ada rasa takut benda tersebut meledak, kata AKP Ibrahim Prades.
Kapolsek mengimbau warga khusus di wilayah hukum Polsek Ingin Jaya agar warga melaporkan jika menemukan bahan peledak kepada pihak kepolisian terdekat.
Kapolsek Ingin Jaya, AKB Ibrahim Prades, membenarkan penemuan bom peninggalan Jepang oleh seorang petani kawasan Lambaro dan bahan peledak yang diduga masih aktif itu telah diamankan pihak kepolisian setempat. Demikian saat dihubungi ANTARA, di Aceh, Sabtu.
"Bom itu ditemukan Fajri (35) di areal persawahan kawasan Lambaro pada Sabtu, dan saat ini telah diamankan di Mapolsek," katanya.
Bom peninggalan masa Perang Dunia II (PD II) itu memiliki panjang 30 centimeter, dan diameter 15 centimeter serta berat sekitar 15 kilogram.
Fajri, si penemu bom peninggalan PD II itu kemudian membawa bahan peledak tersebut ke Mapolsek Ingin Jaya.
"Personel polisi sudah mendengar adanya bom peninggalan masa PD II yang ditemukan oleh petani itu. Namun, saat aparat hendak meluncur ke lokasi, Fajri tiba di Mapolsek dengan membawa sendiri bahan peledak itu," kata Kapolsek.
Fajri mengangkut sendiri bom dari lokasi temuan ke Mapolsek tanpa ada rasa takut benda tersebut meledak, kata AKP Ibrahim Prades.
Kapolsek mengimbau warga khusus di wilayah hukum Polsek Ingin Jaya agar warga melaporkan jika menemukan bahan peledak kepada pihak kepolisian terdekat.
Pewarta: Azhari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: