Smesco tarik investor Singapura bantu UMKM sektor riil
25 Januari 2024 19:21 WIB
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata saat konferensi pers di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Kamis (25/1/2024). ANTARA/Kuntum Riswan.
Jakarta (ANTARA) - Smesco Indonesia berencana meningkatkan produktivitas UMKM sektor riil terutama terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru dengan menarik investor asal Singapura masuk ke Tanah Air.
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata saat konferensi pers di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Kamis, menyampaikan investor tersebut merupakan pengelola aset dan modal ventura dengan dana kelolaan berkisar dari 20 juta dolar AS hingga 100 juta dolar AS.
“Potensi nilainya sih kita tidak bicara nilai ya tapi yang pasti ada beberapa fund ada yang sedang dibangun, itu ada yang fund-nya 100 juta dolar AS, ada yang cuma 20 juta dolar AS, ada yang 50 juta dolar AS dipegang di hub,” kata pria yang akrab disapa Leo itu.
Diakuinya, citra Indonesia di mata investor asing agak tercoreng lantaran banyak perusahaan yang ketika sudah menjadi perusahaan skala besar, terlalu cepat mengambil keputusan untuk melantai di bursa saham. Oleh karenanya, Smesco berusaha menggaet investor asing dengan menggaungkan narasi UMKM Indonesia sebagai produsen dan bukan lagi konsumen.
“Jadi uang-uang ini tidak suka kalau bangun pabrik. Jadi harus benar-benar meyakinkan mereka bahwa ini dibutuhkan di Indonesia untuk dilaksanakan. Kalau tidak ya gini-gini saja tapi saya percaya kalau kita mampu untuk memproduksi, masa sih bikin produk makanan fnb (food and beverage) aja tidak bisa. Ini yang mau kita dorong supaya lebih bayak lagi produk dari Indonesia yang unggul,” ucapnya.
Salah satu benchmarking perusahaan asal Indonesia yang mampu menjadi produsen dan berhasil menarik minat investor asing, seperti dicontohkan Leo, adalah perusahaan rintisan di bidang aqua-tech bernama e-Fishery.
Perusahaan PT Multidaya Teknologi Nusantara tersebut berhasil mendapatkan investasi senilai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,29 triliun. Kini, e-Fishery kini telah menjadi perusahaan rintisan skala unicorn dengan valuasi di atas 1 miliar dolar AS.
"Jadi, investor tahu potensi investasi bidang produksi di Indonesia luar biasa besar kalau dikerjakan dengan benar," kata Leo.
Adapun Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sendiri mendorong agar investasi sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan, lebih masif lagi di tahun 2024.
Tercatat, realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun atau melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.400 triliun (101,3 persen) dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.823.543 orang.
Secara rinci, capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 itu tumbuh 17,5 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan capaian tahun 2022 yang mencapai Rp1.207,2 triliun.Realisasi investasi sepanjang tahun lalu terdiri dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp744,0 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi investasi, dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp674,9 triliun atau mencapai 47,6 persen.
Smesco adalah lembaga di bawah Kementerian Koperasi dan UKM RI yang bertugas untuk membantu akses pemasaran bagi usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Smesco perluas akses eskpor dengan kenalkan UMKM lewat "trade show"
Baca juga: Pemerintah dukung UMKM terlibat dalam pengembangan ekosistem EV
Baca juga: KemenKop UKM sebut digitalisasi tak sekadar jualan online
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata saat konferensi pers di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Kamis, menyampaikan investor tersebut merupakan pengelola aset dan modal ventura dengan dana kelolaan berkisar dari 20 juta dolar AS hingga 100 juta dolar AS.
“Potensi nilainya sih kita tidak bicara nilai ya tapi yang pasti ada beberapa fund ada yang sedang dibangun, itu ada yang fund-nya 100 juta dolar AS, ada yang cuma 20 juta dolar AS, ada yang 50 juta dolar AS dipegang di hub,” kata pria yang akrab disapa Leo itu.
Diakuinya, citra Indonesia di mata investor asing agak tercoreng lantaran banyak perusahaan yang ketika sudah menjadi perusahaan skala besar, terlalu cepat mengambil keputusan untuk melantai di bursa saham. Oleh karenanya, Smesco berusaha menggaet investor asing dengan menggaungkan narasi UMKM Indonesia sebagai produsen dan bukan lagi konsumen.
“Jadi uang-uang ini tidak suka kalau bangun pabrik. Jadi harus benar-benar meyakinkan mereka bahwa ini dibutuhkan di Indonesia untuk dilaksanakan. Kalau tidak ya gini-gini saja tapi saya percaya kalau kita mampu untuk memproduksi, masa sih bikin produk makanan fnb (food and beverage) aja tidak bisa. Ini yang mau kita dorong supaya lebih bayak lagi produk dari Indonesia yang unggul,” ucapnya.
Salah satu benchmarking perusahaan asal Indonesia yang mampu menjadi produsen dan berhasil menarik minat investor asing, seperti dicontohkan Leo, adalah perusahaan rintisan di bidang aqua-tech bernama e-Fishery.
Perusahaan PT Multidaya Teknologi Nusantara tersebut berhasil mendapatkan investasi senilai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,29 triliun. Kini, e-Fishery kini telah menjadi perusahaan rintisan skala unicorn dengan valuasi di atas 1 miliar dolar AS.
"Jadi, investor tahu potensi investasi bidang produksi di Indonesia luar biasa besar kalau dikerjakan dengan benar," kata Leo.
Adapun Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sendiri mendorong agar investasi sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan, lebih masif lagi di tahun 2024.
Tercatat, realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun atau melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.400 triliun (101,3 persen) dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.823.543 orang.
Secara rinci, capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 itu tumbuh 17,5 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan capaian tahun 2022 yang mencapai Rp1.207,2 triliun.Realisasi investasi sepanjang tahun lalu terdiri dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp744,0 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi investasi, dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp674,9 triliun atau mencapai 47,6 persen.
Smesco adalah lembaga di bawah Kementerian Koperasi dan UKM RI yang bertugas untuk membantu akses pemasaran bagi usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Smesco perluas akses eskpor dengan kenalkan UMKM lewat "trade show"
Baca juga: Pemerintah dukung UMKM terlibat dalam pengembangan ekosistem EV
Baca juga: KemenKop UKM sebut digitalisasi tak sekadar jualan online
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: