Jakarta (ANTARA News) - Komite Konvensi Partai Demokrat mengatakan Majelis Tinggi memiliki kewenangan untuk campur tangan dalam hasil survei penentu pemenang konvensi partai berkuasa.

"Survei elektabilitas peserta konvensi akan dilakukan dalam dua tahap oleh tiga lembaga survei yang independen dan kredibel. Apabila nantinya ditemukan perbedaan signifikan pada hasil akhir dari masing-masing lembaga survei maka kami akan berkonsultasi dengan Majelis Tinggi PD," kata Sektreataris Komite Konvensi PD Suadi Marasabessy di Wisma Kodel, Jakarta, Jumat.

Suaidi yang juga anggota Dewan Pembina PD mengatakan kondisi itu akan berbeda jika hasil survei tiga lembaga tidak menunjukkan selisih atau agregat yang signifikan.

"Sebagaimana disebutkan AD/ART Partai Demokrat pasal 20 hasil Kongres Luar Biasa, di situ memberikan kewenangan bagi Majelis Tinggi untuk menetapkan capres dan cawapres untuk setiap edisi pemilu," kata dia.

Dengan begitu, hasil akhir akan disahkan dan ditentukan oleh Majelis Tinggi.

Komite konvensi pada Jumat mengumumkan 11 nama peserta konvensi yang telah ikut sesi prakonvensi berupa perkenalan dan pendalaman.

Para peserta akan menjalani sejumlah fase hingga akhir atau menjelang pemungutan suara Pemilu 2014.

Sebagai penentunya pemenang konvensi mereka akan menggunakan hasil survei dari tiga lembaga. Komite menargetkan pada akhir Mei 2014 nama capres sudah dapat diajukan kepada Majelis Tinggi yang diketuai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Rencananya pada 11 September 2013 para peserta akan bertemu dengan SBY dan selanjutnya mereka akan memperkenalkan diri kepada publik.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan mundur saat menjalani sesi prakonvensi. Sedangkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjukan loyalitasnya kepada Partai Golkar dengan tidak turut serta dalam Konvensi PD.

Salah satu alasan paling menonjol dari JK adalah keengananny menaati aturan tentang keharusan pemenang konvensi untuk menjadi kader PD. Dengan kata lain dia tidak ingin meninggalkan Golkar.

Sementara itu, dua tokoh perempuan, Sri Mulyani dan Rustriningsih, juga tidak turut serta dalam kompetisi capres PD.(*)