Pasar Induk Among Tani miliki peran strategis untuk ekonomi daerah
25 Januari 2024 13:58 WIB
Foto arsip. Aktivitas masyarakat di Pasar Induk Among Tani yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). ANTARA/Vicki Febrianto.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya menyatakan bahwa keberadaan Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah.
Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika tersebut, memilki sejumlah peran strategis termasuk mendongkrak sektor pariwisata.
"Pasar modern ini berperan strategis dalam perekonomian daerah, salah satunya, pasar ini juga menjadi pilihan berwisata baru bagi masyarakat dan wisatawan yang masuk ke Kota Batu," kata Joko Budi.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Batu menyebutkan bahwa Pasar Induk Among Tani tersebut diharapkan mampu menarik minat kunjungan wisatawan. Pemerintah Kota Batu, menyiapkan sejumlah program di pasar tersebut agar menjadi ikon wisata baru Kota Batu.
Joko Budi menjelaskan, Pasar Induk Among Tani yang dibangun di atas area seluas 3,4 hektare tersebut, bukan hanya menjadi tempat berdagang yang hanya mempertemukan antara penjual dan pembeli saja.
Namun, lanjutnya, fasilitas yang disiapkan di Pasar Induk Among Tani tersebut diantaranya adalah sentra kuliner pujasera, tempat bermain dan berbagai toko yang menyediakan aneka kebutuhan masyarakat termasuk oleh-oleh untuk wisatawan.
"Dengan fasilitas pasar yang cukup lengkap dan menawarkan kenyamanan serta kebersihan yang terjaga, akan mendorong animo masyarakat datang ke pasar," katanya.
Selain menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Batu, pasar yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu tersebut juga berperan sebagai terminal agribisnis yang mendukung kepastian dalam menjaga pasokan komoditas pangan.
Ia menambahkan, dengan keberadaan pasar tersebut, maka upaya dalam pemantauan pergerakan harga pangan dan kebijakan stabilisasi harga, juga akan lebih mudah dilakukan dalam upaya untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Ini penting dilakukan karena dengan stabilisasi harga pangan, maka daya beli masyarakat terjaga, sehingga konsumsi rumah tangga naik dan dampak akhirnya adalah pertumbuhan ekonomi Kota Batu akan terus bersinar," tambahnya.
Untuk mengoptimalisasi peran strategis Pasar Induk Among Tani tersebut, manajemen pengelolaan pasar modern harus dilakukan secara profesional. Sejumlah hal yang harus menjadi perhatian utama adalah terkait pengaturan parkir dan kebersihan pasar.
"Selain itu, Inovasi dalam pengelolaan juga harus dilakukan pada aspek pemasaran melalui kolaborasi pemasaran online dengan berbagai pihak di tingkat lokal," katanya.
Dalam hal tersebut, pihak manajemen pasar dapat melakukan inisiasi pemasaran secara online melalui aplikasi. Dalam aplikasi tersebut, bisa mempertemukan pedagang, pelaku usaha transportasi seperti ojek atau becak motor termasuk fasilitas pembayaran digital.
"Dengan berbagai inovasi yang dilakukan maka keberadaan pasar modern ini akan terjamin keberlanjutanya dalam berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar, mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023.
Pasar Induk tersebut dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.
Baca juga: Jokowi harap Pasar Induk Among Tani angkat perekonomian Kota Batu
Baca juga: Pasar Induk Among Tani jadi ikon wisata baru Kota Batu
Baca juga: Komisi V DPR nilai Pasar Induk Among Tani jadi daya tarik wisatawan
Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika tersebut, memilki sejumlah peran strategis termasuk mendongkrak sektor pariwisata.
"Pasar modern ini berperan strategis dalam perekonomian daerah, salah satunya, pasar ini juga menjadi pilihan berwisata baru bagi masyarakat dan wisatawan yang masuk ke Kota Batu," kata Joko Budi.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Batu menyebutkan bahwa Pasar Induk Among Tani tersebut diharapkan mampu menarik minat kunjungan wisatawan. Pemerintah Kota Batu, menyiapkan sejumlah program di pasar tersebut agar menjadi ikon wisata baru Kota Batu.
Joko Budi menjelaskan, Pasar Induk Among Tani yang dibangun di atas area seluas 3,4 hektare tersebut, bukan hanya menjadi tempat berdagang yang hanya mempertemukan antara penjual dan pembeli saja.
Namun, lanjutnya, fasilitas yang disiapkan di Pasar Induk Among Tani tersebut diantaranya adalah sentra kuliner pujasera, tempat bermain dan berbagai toko yang menyediakan aneka kebutuhan masyarakat termasuk oleh-oleh untuk wisatawan.
"Dengan fasilitas pasar yang cukup lengkap dan menawarkan kenyamanan serta kebersihan yang terjaga, akan mendorong animo masyarakat datang ke pasar," katanya.
Selain menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Batu, pasar yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu tersebut juga berperan sebagai terminal agribisnis yang mendukung kepastian dalam menjaga pasokan komoditas pangan.
Ia menambahkan, dengan keberadaan pasar tersebut, maka upaya dalam pemantauan pergerakan harga pangan dan kebijakan stabilisasi harga, juga akan lebih mudah dilakukan dalam upaya untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Ini penting dilakukan karena dengan stabilisasi harga pangan, maka daya beli masyarakat terjaga, sehingga konsumsi rumah tangga naik dan dampak akhirnya adalah pertumbuhan ekonomi Kota Batu akan terus bersinar," tambahnya.
Untuk mengoptimalisasi peran strategis Pasar Induk Among Tani tersebut, manajemen pengelolaan pasar modern harus dilakukan secara profesional. Sejumlah hal yang harus menjadi perhatian utama adalah terkait pengaturan parkir dan kebersihan pasar.
"Selain itu, Inovasi dalam pengelolaan juga harus dilakukan pada aspek pemasaran melalui kolaborasi pemasaran online dengan berbagai pihak di tingkat lokal," katanya.
Dalam hal tersebut, pihak manajemen pasar dapat melakukan inisiasi pemasaran secara online melalui aplikasi. Dalam aplikasi tersebut, bisa mempertemukan pedagang, pelaku usaha transportasi seperti ojek atau becak motor termasuk fasilitas pembayaran digital.
"Dengan berbagai inovasi yang dilakukan maka keberadaan pasar modern ini akan terjamin keberlanjutanya dalam berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar, mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023.
Pasar Induk tersebut dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.
Baca juga: Jokowi harap Pasar Induk Among Tani angkat perekonomian Kota Batu
Baca juga: Pasar Induk Among Tani jadi ikon wisata baru Kota Batu
Baca juga: Komisi V DPR nilai Pasar Induk Among Tani jadi daya tarik wisatawan
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: