Koran itu memberitakan keputusan pengadilan, yang melarang penyebutan negara tujuan, dicabut atas permintaannya, tetapi pemerintah masih menolak merinci tentang keputusan itu.
Mengutip pernyataan sumber-sumber, surat kabar itu memberitakan Israel akan membiayai pemulangan para migran itu ke Uganda dan permukiman mereka di sana dan akan diberikan uang saku setiap orang 1.500 dolar Amerika Serikat.
Haaretz mengatakan, ketua departemen pengungsi pemerintah Uganda, David Apollo Kazungu, membantah dalam satu surat elektronik bahwa ada perjanjian seperti itu.
Tetapi koran itu mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Israel, Gideon Saar, pada satu komisi parlemen pekan ini bahwa seorang pejabat senior Israel memperoleh persetujuan Kampala.
Haaretz mengatakan, ia mengemukakan kepada komisi urusan dalam negeri para migran gelap itu akan dikirim ke satu negara ketiga dalam satu operasi yang akan dimulai akhir September, setelah hari libur Yahudi mendatang.
Imigrasi Israel mengatakan, ada sekitar 55.000 migran Afrika ilegal di negara itu. Banyak dari mereka datang dengan berjalan kaki melalui Mesir dan menyelinap masuk melalui perbatasan yang dulu rapuh ke Israel.
Pada 2012, Israel melancarkan satu operasi, menangkap dan mendeportasi 3.920 pendatang gelap. Sekitar 2.000 orang lain ditahan di pusat penahanan. Mereka mengajukan permohonan status pengungsi, tetapi permintaan-permintaan mereka belum diproses.