Yerusalem (ANTARA) - Tidak ada kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan tidak langsung dengan Hamas mengenai gencatan senjata di Gaza atau kesepakatan pertukaran tahanan, kata seorang pejabat Israel pada Rabu.

“Sementara itu, tidak ada terobosan dalam negosiasi dengan Hamas,” lembaga penyiaran publik Israel KAN mengutip seorang pejabat Israel tanpa menyebutkan namanya.

Pejabat itu menambahkan bahwa kelompok Hamas tidak mau berkompromi dan terus menambah tuntutannya. Meski demikian, dia mengatakan bahwa negosiasi masih terus berlangsung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (22/1) sempat berbicara tentang inisiatif Israel untuk menjamin pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas, tetapi tidak memberikan keterangan rinci.

Laporan-laporan media Barat sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah menolak tawaran Israel untuk menghentikan pertempuran selama dua bulan dengan imbalan pembebasan sandera secara bertahap.

Hamas disebut masih menahan hampir 136 warga Israel sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023.

Kesepakatan jeda kemanusiaan yang dicapai pada November 2023 berkat mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat berhasil membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing, yang ditukar dengan pembebasan 240 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

Namun, upaya mediasi tersebut gagal menjamin pembebasan sandera lainnya yang tersisa karena Hamas menuntut agar serangan mematikan Israel terhadap Gaza diakhiri.

Serangan mematikan Israel di Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 25.700 warga Palestina dan melukai 63.740 lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Dunia gagal hentikan pertumpahan darah di Gaza, kata Menlu Turki

Baca juga: Anggota Dewan Keamanan PBB terus suarakan gencatan senjata di Gaza