Manado (ANTARA News) - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, sejak Kamis (29/8) hingga Jumat, mengeluarkan asap tebal, tapi tidak terjadi letusan.
"Ini mengindikasikan terjadinya suplai dari dalam. Dari pantauan visual, asap tebal masih terjadi hingga siang ini," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, Jumat.
Dia mengatakan selain asap tebal juga sering tampak asap putih kebiruan tipis dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon yang mengindikasikan keluarnya material berbentuk gas.
"Seberapa besar konsentrasinya kami tidak bisa pastikan karena harus melalui uji laboratorium. Kemungkinan bisa sampai sepuluh lebih macam gas dengan tingkat konsentrasi yang berbeda-beda," katanya.
Dia menambahkan, keluarnya asap tebal seperti ini tidak berdampak pada status, karena status Gunung Lokon saat ini masih siaga pada level III, dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan.
Sehari sebelumnya, Farid memberikan informasi bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lokon semakin berkurang yang ditandai dengan penurunan frekuensi kegempaan vulkanik, tremor hingga gempa embusan.
Bahkan dengan tren menurun ini, kata dia, status siaga akan diusulkan ke PVMBG Bandung untuk diturunkan ke waspada level II apabila sepanjang September juga menunjukkan ritme serupa.
Gunung Lokon terakhir meletus pada 22 Juli 2013, dan letusan ini terangkai dalam rentetan letusan yang terjadi sejak akhir Juli 2011 dengan status siaga tidak diturunkan hingga saat ini.
"Asap tebal yang keluar dari Gunung Lokon itu tidak sampai terjadi letusan seperti informasi yang berkembang di masyarakat," katanya.
Gunung Lokon keluarkan asap tebal
30 Agustus 2013 13:24 WIB
Ilustrasi Kondisi Gunung Lokon (FOTO ANTARA/Mayor laut (P) Andri Wahyudi)
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: