Bantul (ANTARA) - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (Wagub DIY) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X menekankan pentingnya penggunaan benih unggul berkualitas dalam upaya mencapai target produksi padi guna mendukung target produksi beras nasional.

Wagub DIY dalam sambutan pada Gerakan Tanam Padi di Bulak Blawong, Desa Trimulyo, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menetapkan target produksi padi sebesar 649.000 ton dengan luas tanam mencapai 122.000 hektare.

"Dalam upaya mencapai target tersebut kami memahami pentingnya penggunaan benih unggul yang berkualitas. Penggunaan benih yang tepat harus diikuti dengan aplikasi teknologi budidaya lainnya," kata Wagub DIY.

Menurut dia, penggunaan teknologi budidaya pertanian yang tepat seperti penggunaan pupuk berimbang juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap produktivitas produksi dan mutu hasil produksi tanaman padi.

Selain padi, kata Wagub DIY, DIY juga menargetkan produksi jagung sekitar 237.000 ton dengan luas tanam mencapai 46.000 hektare.

Oleh karena itu, pihaknya juga menekankan pentingnya penggunaan benih unggul dan penerapan teknologi budidaya untuk mencapai hasil yang optimal, dalam upaya mendukung swasembada pangan nasional.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menekankan bahwa swasembada harus menjadi prioritas, dan upaya mencapainya tidak boleh memberatkan para petani.

Menurut dia, keterjangkauan dan dukungan terus-menerus kepada petani diharapkan dapat mempercepat pencapaian target nasional produksi beras. Untuk itu, pemerintah akan terus berkomitmen mendampingi dan memberi dukungan penuh pada aktivitas tanam petani.

Dia mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menggenjot masa tanam dan produksi padi tahun 2024. Selain itu juga menyiapkan benih unggul secara gratis untuk petani hingga pupuk bersubsidi di berbagai daerah.

Pemanfaatan kemajuan teknologi dan inovasi yang diterapkan dalam sektor pertanian, kata Amran akan memaksimalkan hasil panen sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Gagasan besarnya adalah transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Kita bersaing dengan negara lain dengan bertransformasi," katanya.

Baca juga: Kementan dan alumni IPB perkuat ketahanan pangan melalui benih unggul

Baca juga: NFA gandeng BRIN sediakan benih unggul hingga AI untuk data pangan