Askrindo Syariah teken kerjasama kogaransi dengan 6 Jamkrida
24 Januari 2024 07:20 WIB
Direktur Utama Askrindo Syariah Kokok Alun Akbar (kanan) dan Direktur Jamkrida Agus Subrata menandatangani MoU kerjasama kogaransi di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/01)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA) -- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 6 Jamkrida tentang kogaransi penjaminan kredit syariah.
Adapun keenam Jamkrida tersebut meliputi Jamkrida Jabar, Jamkrida Kalsel, Jamkrida Banten, Jamkrida DKI, Jamkrida Sumbar, dan Jamkrida Riau.
Direktur Utama Askrindo Syariah Kokok Alun Akbar mengatakan, kerjasama ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas penjaminan Jamkrida dan meningkatkan manajemen risiko.
"Yang tak kalah penting, ini (kogaransi) menjadi alternatif untuk menghadapi kapasitas reasuransi yang terbatas. Pasalnya, industri penjaminan saat ini membutuhkan kapasitas reasuransi yang lebih tinggi," ujarnya Kokok.
Melansir data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah selama 2022 lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional, yakni 20,44 persen year-on-year (yoy) dibandingkan penjaminan bank konvensional yang hanya 10,72 persen yoy.
Kokok melanjutkan, hal ini lah yang menjadi atensi pihaknya untuk meningkatkan kapasitas penjaminan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan dari beberapa bank untuk penjaminan yang lebih besar.
"Kogaransi ini pun memungkinkan kami untuk memberikan service level agreement (SLA), mulai dari risk acceptance criteria (RAC) dan kualitas underwriting yang lebih baik," tambahnya.
Sementara itu, Agus Subrata, Direktur Jamkrida Jawa Barat, yang juga merupakan ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda), menyampaikan, kerjasama ini merupakan langkah Jamkrida untuk menggarap potensi pasar penjaminan syariah.
"Sinergi ini diharapkan mampu mengoptimalkan penyerapan bisnis penjaminan syariah yang memang pertumbuhannya sangat pesat," tuturnya.
Agus melanjutkan, kedua belah pihak akan menindaklanjuti MoU ini dengan mempersiapkan peta jalan kemitraan yang di antaranya meliputi menyepakati syarat dan ketentuan, tarif, dan besaran belanja modal (Capex).
"Sehingga dengan adanya kesepakatan tersebut, menjadi perubahan dari bisnis yang kompetitif menjadi kolaboratif," lanjut Agus.
Sebagai catatan, dari total 18 Jamkrida di seluruh Indonesia, enam di antaranya, yang terlibat dalam kerjasama ini, memiliki izin penjaminan syariah.
Sebelumnya, Jamkrida Jabar juga telah meneken kerjasama kogaransi dengan Jamkrida Kalsel, Jamkrida Kalteng, Jamkrida Kaltim, Jamkrida Riau, dan Jamkrida Sumbar pada tanggal 8 Desember 2023 lalu.
Adapun keenam Jamkrida tersebut meliputi Jamkrida Jabar, Jamkrida Kalsel, Jamkrida Banten, Jamkrida DKI, Jamkrida Sumbar, dan Jamkrida Riau.
Direktur Utama Askrindo Syariah Kokok Alun Akbar mengatakan, kerjasama ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas penjaminan Jamkrida dan meningkatkan manajemen risiko.
"Yang tak kalah penting, ini (kogaransi) menjadi alternatif untuk menghadapi kapasitas reasuransi yang terbatas. Pasalnya, industri penjaminan saat ini membutuhkan kapasitas reasuransi yang lebih tinggi," ujarnya Kokok.
Melansir data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah selama 2022 lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional, yakni 20,44 persen year-on-year (yoy) dibandingkan penjaminan bank konvensional yang hanya 10,72 persen yoy.
Kokok melanjutkan, hal ini lah yang menjadi atensi pihaknya untuk meningkatkan kapasitas penjaminan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan dari beberapa bank untuk penjaminan yang lebih besar.
"Kogaransi ini pun memungkinkan kami untuk memberikan service level agreement (SLA), mulai dari risk acceptance criteria (RAC) dan kualitas underwriting yang lebih baik," tambahnya.
Sementara itu, Agus Subrata, Direktur Jamkrida Jawa Barat, yang juga merupakan ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda), menyampaikan, kerjasama ini merupakan langkah Jamkrida untuk menggarap potensi pasar penjaminan syariah.
"Sinergi ini diharapkan mampu mengoptimalkan penyerapan bisnis penjaminan syariah yang memang pertumbuhannya sangat pesat," tuturnya.
Agus melanjutkan, kedua belah pihak akan menindaklanjuti MoU ini dengan mempersiapkan peta jalan kemitraan yang di antaranya meliputi menyepakati syarat dan ketentuan, tarif, dan besaran belanja modal (Capex).
"Sehingga dengan adanya kesepakatan tersebut, menjadi perubahan dari bisnis yang kompetitif menjadi kolaboratif," lanjut Agus.
Sebagai catatan, dari total 18 Jamkrida di seluruh Indonesia, enam di antaranya, yang terlibat dalam kerjasama ini, memiliki izin penjaminan syariah.
Sebelumnya, Jamkrida Jabar juga telah meneken kerjasama kogaransi dengan Jamkrida Kalsel, Jamkrida Kalteng, Jamkrida Kaltim, Jamkrida Riau, dan Jamkrida Sumbar pada tanggal 8 Desember 2023 lalu.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024
Tags: