Medan (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa daftar tunggu haji Indonesia tidak bisa dihindari karena penentuan kuota merupakan kebijakan pemerintah Arab Saudi.
"Tidak ada yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia termasuk negara lain untuk mengatasi atau menekan daftar tunggu haji karena tergantung pada kemampuan Arab Saudi dalam menerima jamaah haji di tengah terus meningkatnya keinginan masyarakat beribadah," katanya di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu usai meletakkan batu pertama pengembangan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Raudhatul Athfal, Yayasan Khairul Imam yang merupakan sebuah sekolah untuk masyarakat tidak mampu milik anggota DPR RI, Hasrul Azwar.
Menurut dia, Pemerintah Arab Saudi dewasa ini memang sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan daya tampung jamaah seperti dengan melakukan renovasi Masjidil Haram dan lainnya.
"Jadi memang semuanya sangat tergantung pada kebijakan dan kemampuan pemerintah Arab Saudi memperbanyak daya tampung di tengah terus naiknya keinginan masyarakat Islam dunia menjalankan rukun Islam kelima itu," katanya.
Dia mengakui, pemerintah Indonesia setiap tahun terus meminta penambahan kuota haji termasuk untuk tahun depan yang diharapkan lebih besar jumlahnya menyusul adanya pengurangan jumlah haji tahun ini sebagai dampak renovasi Masjidil Haram.
Sebelumnya ketika berbuka puasa di Asrama Haji Medan, Juli lalu, Menteri Agama mengaku sudah mengusulkan penambahan kuota haji Indonesia untuk tahun depan menjadi 180 persen.
Hitungan penambahan kuota itu mengacu pada terjadinya pengurangan kuota haji pada tahun ini sebesar 20 persen.
Pemotongan kuota haji tahun ini bisa dimaklumi mengingat dengan pembangunan Masjidil Haram sangat memungkinkan jamaah akan berjejal selama melaksanakan thawaf.
Daftar tunggu haji tidak bisa dihindari
29 Agustus 2013 18:49 WIB
Menteri Agama Suryadharma Ali (ANTARA)
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: