Bupati Sleman sebut TPST Tamanmartani olah sampah jadi bahan bakar
23 Januari 2024 21:19 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau operasional TPST Tamanmartani saat ujicoba pengolahan sampah, Kamis (21/12/2023). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani Kalasan dibangun dengan konsep tidak ada limbah dan mengolah limbah menjadi bahan bakar.
"Teknologi pengelolaan sampah di TPST Tamanmartani merupakan teknologi mengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel)
merupakan bahan bakar yang dibuat dari hasil pemrosesan atau pengolahan sampah untuk menjadi bahan bakar pengganti batu bara. RDF memiliki nilai ekonomi lebih dibanding sampah yang belum diolah," kata Kustini, di TPST Tamanmartani, Selasa.
Menurut dia, pembangunan TPST Tamanmartani ini sebuah inovasi dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Sleman yang dapat menyelesaikan permasalahan persampahan dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang berkelanjutan.
"Operasional TPST Tamanmartani sudah dapat mengolah sampah dengan kapasitas 60 ton per hari dengan menghasilkan RDF sejumlah kurang lebih 45 ton per hari. Dengan rincian 20 ton RDF yang berasal dari sampah anorganik dan 25 ton RDF yang berasal dari sampah organik," katanya pula.
Ia mengatakan RDF yang dihasilkan TPST Tamanmartani dikirim ke PT SBI Cilacap berasal dari sampah organik dan anorganik.
"Sedangkan sampah yang telah dipilah dan laku jual maka akan dijual kepada pelapak sampah, dengan volume per hari mencapai satu hingga hingga dua ton," katanya lagi.
Kustini mengatakan, selain TPST Tamanmartani di Sleman Timur ini, Pemkab Sleman juga sedang membangun TPST Sendangsari di Sleman Barat dengan kapasitas optimal adalah 60 ton per hari yang pada operasional pada tahun ini kapasitasnya sebesar 40 ton per hari.
"Pada 2024 ini Pemkab Sleman merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah I di lokasi yang masih dalam tahap perencanaan. Kapasitas optimalnya adalah 90 ton/hari. Pelaksanaan pembangunan konstruksi ditargetkan pada semester I tahun 2024 dan target operasional Semester II tahun 2024," kata dia.
Kemudian Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah II di lokasi yang masih dalam perencanaan. Kapasitas optimal TPST ini adalah 90 ton/hari.
"Pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester II tahun 2024 dan target operasional pada semester I tahun 2025," katanya pula.
Baca juga: Menteri PUPR: TPST berteknologi RDF ubah sampah jadi energi terbarukan
Baca juga: Sleman lakukan pengiriman perdana 30 ton RDF ke SBI Cilacap
"Teknologi pengelolaan sampah di TPST Tamanmartani merupakan teknologi mengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel)
merupakan bahan bakar yang dibuat dari hasil pemrosesan atau pengolahan sampah untuk menjadi bahan bakar pengganti batu bara. RDF memiliki nilai ekonomi lebih dibanding sampah yang belum diolah," kata Kustini, di TPST Tamanmartani, Selasa.
Menurut dia, pembangunan TPST Tamanmartani ini sebuah inovasi dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Sleman yang dapat menyelesaikan permasalahan persampahan dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang berkelanjutan.
"Operasional TPST Tamanmartani sudah dapat mengolah sampah dengan kapasitas 60 ton per hari dengan menghasilkan RDF sejumlah kurang lebih 45 ton per hari. Dengan rincian 20 ton RDF yang berasal dari sampah anorganik dan 25 ton RDF yang berasal dari sampah organik," katanya pula.
Ia mengatakan RDF yang dihasilkan TPST Tamanmartani dikirim ke PT SBI Cilacap berasal dari sampah organik dan anorganik.
"Sedangkan sampah yang telah dipilah dan laku jual maka akan dijual kepada pelapak sampah, dengan volume per hari mencapai satu hingga hingga dua ton," katanya lagi.
Kustini mengatakan, selain TPST Tamanmartani di Sleman Timur ini, Pemkab Sleman juga sedang membangun TPST Sendangsari di Sleman Barat dengan kapasitas optimal adalah 60 ton per hari yang pada operasional pada tahun ini kapasitasnya sebesar 40 ton per hari.
"Pada 2024 ini Pemkab Sleman merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah I di lokasi yang masih dalam tahap perencanaan. Kapasitas optimalnya adalah 90 ton/hari. Pelaksanaan pembangunan konstruksi ditargetkan pada semester I tahun 2024 dan target operasional Semester II tahun 2024," kata dia.
Kemudian Sleman juga merencanakan pembangunan TPST Sleman Tengah II di lokasi yang masih dalam perencanaan. Kapasitas optimal TPST ini adalah 90 ton/hari.
"Pembangunan konstruksi ditargetkan pada Semester II tahun 2024 dan target operasional pada semester I tahun 2025," katanya pula.
Baca juga: Menteri PUPR: TPST berteknologi RDF ubah sampah jadi energi terbarukan
Baca juga: Sleman lakukan pengiriman perdana 30 ton RDF ke SBI Cilacap
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: