Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani sepakat bahwa penggunaan senjata kimia "diharamkan" , namun menentang intervensi ke Suriah, kata Kremlin setelah dua pembicaraan telepon di lakukan seperti dikutip AFP.

"Kedua pihak mempertimbangkan bahwa penggunaan senjata kimia oleh siapa pun adalah tak dibolehkan," kata Kremlin lewat posting komentar di laman resminya, hari ini.

"Mempertimbangkan seruan untuk intervensi militer dari luar ke dalam konflik Suriah, kedua pihak juga menggarisbawagi keperluan mencari cara untuk menyelesaiakan (konflik) terutama melalui cara-cara politik-diplomatik," sambung Kremlin.

Kedua presiden mendiskusikan konflik Suriah atas inisiatif pihak Iran, kata Kremlin.

Iran yang adalah sekutu utama rezim Presiden Bashar al-Assad, telah menyatakan menentang intervensi militer Barat di Suriah setelah dugaan serangan senjata kimia di pinggiran Damaskus pekan lalu.

Rusia mendukung rezim Damaskus selama dua setengah tahun konflik tersebut dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditujukan untuk meningkatkan tekanan kepada Assad dan diperkirakan akan melakukan langkah itu lagi di nanti.