"Saya percaya bahwa kerja sama melalui kemitraan ini akan semakin kuat karena didasarkan pada bukti-bukti yang terukur, prinsip kedaulatan, saling menghormati, saling percaya, dan saling menguntungkan," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa.
Folu Net Sink adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai di mana tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dilepas.
Baca juga: Indonesia pastikan target FOLU Net Sink 2030 di COP28 Dubai
Melalui rencana operasional FOLU Net Sink 2030, Indonesia bertekad untuk bekerja, menjadi contoh, dan mendukung pencapaian komitmen iklim global dan nasional negara ini.
Dengan melakukan hal tersebut, kata Menteri Siti, Indonesia juga dapat memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
"Nota kesepahaman ini merupakan sebuah tonggak penting dalam rencana operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030," ujarnya.
Baca juga: Agenda Indonesia's FOLU Net Sink diterapkan di tingkat tapak
Kepala USFS Randy Moore mengatakan kerja sama itu merupakan hasil perbincangan Menteri Siti dengan chief sebelumnya pada tahun 2018 lalu. Nota kesepahaman tersebut memperkuat landasan yang sudah dimiliki kedua pihak.
Baca juga: Pemerintah dorong peran multi pihak capai target NDC