Menkominfo minta Balmon SFR Palembang sosialisasikan program digital
23 Januari 2024 15:42 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kanan) dalam kunjungan kerja ke Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1/2024) (ANTARA/HO-Kemenkominfo)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menginstruksikan Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Palembang Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo untuk mensosialisasikan Peta Jalan Indonesia Digital.
“Peta Jalan Digital Indonesia 2021-2024 terdiri dari infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Maka Balmon SFR Kelas I Palembang bisa turut membantu sosialisasikan program-program digitalisasi Kominfo,” ujar Budi Arie dalam rilis pers, Selasa.
Hal itu dikatakannya dalam kunjungan kerja ke Balmon SFR Kelas I Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1).
Kementerian Kominfo melaksanakan percepatan transformasi digital berdasarkan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Salah satu fokus peta jalan ini berkaitan dengan pembangunan dan pemerataan infrastruktur digital.
Budi Arie mengatakan Balmon SFR menjadi salah satu ujung tombak dalam memantau ketersediaan layanan digital untuk masyarakat. Lebih dari itu, keberadaan Balmon SFR juga menjadi menjadi penghubung ekosistem komunikasi dan informatika di daerah.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik penggunaan SFR untuk komunikasi
Menkominfo menginstruksikan kepada seluruh sumberdaya manusia di Balmon SFR Kelas I Palembang untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai tugas Kementerian Kominfo, terutama berkaitan dengan inovasi dan edukasi mengenai bauran teknologi untuk pemerataan serta peningkatan kecepatan internet.
“Agar semua transformasi digital sektor komunikasi dan informatika itu bisa berlangsung dalam semua aspek. Saya pikir, Balmon SFR kelas I Palembang juga bisa membantu selain memantau ketersediaan layanan digital untuk masyarakat seperti misalnya tentang kecepatan internet di wilayah Sumatera Selatan,” kata dia.
Menurut Budi Arie, transformasi digital harus berlangsung di semua aspek. Sesuai dengan tugas Kementerian Kominfo, salah satu aspek yang mendasar berkaitan dengan infrastruktur digital.
Hal itu tidak hanya terkait dengan pemerintahan digital, tetapi juga mendukung ekonomi digital dan masyarakat digital.
"Nah, semua itu dilakukan enggak mungkin kalau enggak ada sinyalnya karena pilarnya digitalisasi adalah infrastruktur digital,” ujarnya.
Menkominfo menyatakan Pemerintah juga memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps.
Kecepatan itu di bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
Oleh karena itu, Budi Arie mengatakan Kementerian Kominfo berencana membuat kebijakan bagi seluruh penyedia fixed internet broadband untuk jaringan yang tertutup tidak diperkenankan menjual layanan internet di bawah 100 Mbps.
“Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Palembang punya mekanisme mengukur kecepatan internet? Saya minta untuk kolaborasi dengan satuan kerja terkait supaya kalau ada masyarakat yang bertanya, kita bisa jelaskan yang menjadi kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Budi Arie akan memanggil seluruh operator seluler dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk berdiskusi mengenai optimalisasi kecepatan internet.
“Internet ini merupakan kebutuhan pokok, kenapa masih menjual 5 Mbps, 10 Mbps untuk fixed internet broadband? Kenapa tidak langsung menjual 100 Mbps? Makanya, saya akan buat kebijakan untuk mengharuskan mereka menjual fixed internet broadband dengan kecepatan 100 Mbps,” ungkapnya.
Khusus untuk kawasan Sumatera Selatan, Budi Arie memberikan perhatian penuh pada daerah blankspot.
Menjelang pemungutan suara dalam Pemilihan Umum Serentak 2024, Menkominfo menyatakan pemantauan kapasitas jaringan perlu dilakukan terutama di kawasan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Bahkan, Pj Gubernur Sumsel menyampaikan ke saya soal daerah-daerah blankspot di TPS untuk pengawalan Pemilu. Kalau untuk TPS di kecamatan sudah selesai semua, supaya nanti data pemilu bisa segera terkirim,” pungkas dia.
Baca juga: Pentingnya regulasi dunia gim agar tak jadi gambling
Baca juga: Menkominfo tinjau Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio di Manado
Baca juga: Ditjen SDPPI ajak mahasiswa kenali AI bidang spektrum frekuensi radio
“Peta Jalan Digital Indonesia 2021-2024 terdiri dari infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Maka Balmon SFR Kelas I Palembang bisa turut membantu sosialisasikan program-program digitalisasi Kominfo,” ujar Budi Arie dalam rilis pers, Selasa.
Hal itu dikatakannya dalam kunjungan kerja ke Balmon SFR Kelas I Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1).
Kementerian Kominfo melaksanakan percepatan transformasi digital berdasarkan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Salah satu fokus peta jalan ini berkaitan dengan pembangunan dan pemerataan infrastruktur digital.
Budi Arie mengatakan Balmon SFR menjadi salah satu ujung tombak dalam memantau ketersediaan layanan digital untuk masyarakat. Lebih dari itu, keberadaan Balmon SFR juga menjadi menjadi penghubung ekosistem komunikasi dan informatika di daerah.
Baca juga: Kemenkominfo buka konsultasi publik penggunaan SFR untuk komunikasi
Menkominfo menginstruksikan kepada seluruh sumberdaya manusia di Balmon SFR Kelas I Palembang untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai tugas Kementerian Kominfo, terutama berkaitan dengan inovasi dan edukasi mengenai bauran teknologi untuk pemerataan serta peningkatan kecepatan internet.
“Agar semua transformasi digital sektor komunikasi dan informatika itu bisa berlangsung dalam semua aspek. Saya pikir, Balmon SFR kelas I Palembang juga bisa membantu selain memantau ketersediaan layanan digital untuk masyarakat seperti misalnya tentang kecepatan internet di wilayah Sumatera Selatan,” kata dia.
Menurut Budi Arie, transformasi digital harus berlangsung di semua aspek. Sesuai dengan tugas Kementerian Kominfo, salah satu aspek yang mendasar berkaitan dengan infrastruktur digital.
Hal itu tidak hanya terkait dengan pemerintahan digital, tetapi juga mendukung ekonomi digital dan masyarakat digital.
"Nah, semua itu dilakukan enggak mungkin kalau enggak ada sinyalnya karena pilarnya digitalisasi adalah infrastruktur digital,” ujarnya.
Menkominfo menyatakan Pemerintah juga memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps.
Kecepatan itu di bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
Oleh karena itu, Budi Arie mengatakan Kementerian Kominfo berencana membuat kebijakan bagi seluruh penyedia fixed internet broadband untuk jaringan yang tertutup tidak diperkenankan menjual layanan internet di bawah 100 Mbps.
“Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Palembang punya mekanisme mengukur kecepatan internet? Saya minta untuk kolaborasi dengan satuan kerja terkait supaya kalau ada masyarakat yang bertanya, kita bisa jelaskan yang menjadi kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Budi Arie akan memanggil seluruh operator seluler dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk berdiskusi mengenai optimalisasi kecepatan internet.
“Internet ini merupakan kebutuhan pokok, kenapa masih menjual 5 Mbps, 10 Mbps untuk fixed internet broadband? Kenapa tidak langsung menjual 100 Mbps? Makanya, saya akan buat kebijakan untuk mengharuskan mereka menjual fixed internet broadband dengan kecepatan 100 Mbps,” ungkapnya.
Khusus untuk kawasan Sumatera Selatan, Budi Arie memberikan perhatian penuh pada daerah blankspot.
Menjelang pemungutan suara dalam Pemilihan Umum Serentak 2024, Menkominfo menyatakan pemantauan kapasitas jaringan perlu dilakukan terutama di kawasan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Bahkan, Pj Gubernur Sumsel menyampaikan ke saya soal daerah-daerah blankspot di TPS untuk pengawalan Pemilu. Kalau untuk TPS di kecamatan sudah selesai semua, supaya nanti data pemilu bisa segera terkirim,” pungkas dia.
Baca juga: Pentingnya regulasi dunia gim agar tak jadi gambling
Baca juga: Menkominfo tinjau Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio di Manado
Baca juga: Ditjen SDPPI ajak mahasiswa kenali AI bidang spektrum frekuensi radio
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: