Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menghendaki pemberlakuan penggunaan mata uang rupiah dalam beragam transaksi di wilayah Indonesia harus diteruskan dan jangan sampai diintervensi.

"Usulan penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi perdagangan jangan sampai diintervensi," kata Sofjan Wanandi di Jakarta, Rabu.

Menurut Sofjan, usulan penggunaan mata uang rupiah dalam beragam jenis transaksi perdagangan kerap diintervensi sejumlah pihak yang berargumen antara lain karena hal tersebut dinilai dapat mengganggu "cash flow" sejumlah perusahaan atau badan usaha yang menggunakan mata uang dolar.

Bahkan, lanjutnya, terdapat sejumlah pihak yang melakukan intervensi itu sebenarnya adalah bagian dari pemerintahan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki UU Mata Uang yang menegaskan bahwa semua transaksi di wilayah Republik Indonesia harus menggunakan mata uang rupiah.

Sedangkan mata uang dolar, menurut dia, juga masih digunakan dalam transaksi di sejumlah tempat seperti di pusat perbelanjaan di Jakarta yang dikenal sebagai tempat mencari berbagai perangkat elektronik.

Sebagaimana diketahui, penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi merupakan salah satu solusi agar perekonomian di Indonesia tidak lagi banyak menggunakan mata uang dolar AS sehingga berpotensi mengakibatkan melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar.

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengatakan, pihak otoritas seharusnya sudah tidak lagi mengimbau tetapi memaksa agar pembayaran dengan menggunakan mata uang rupiah segera dapat diterapkan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Azis, mengatakan, paket kebijakan ekonomi seharusnya fokus untuk mengatasi penurunan rupiah dan lebih konkrit dalam penerapannya.

"Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menetralisir penurunan nilai rupiah," katanya.

Selain itu, ujar dia, pemerintah seharusnya mengambil langkah konkret dengan memanggil para spekulan untuk meredam gejolak kurs rupiah saat ini.

Ia mengemukakan, langkah-langkah konkret itu perlu diambil karena terdapat "pemain" terkait terpuruknya rupiah sehingga seharusnya berbagai pihak tersebut dipanggil saja.

Senada dengan Harry, Sofjan Wanandi ingin negara jangan sampai kalah dengan para spekulan yang dinilainya bukanlah termasuk spekulan besar tingkat global.
(M040/B012)