Gubernur NTT minta dinas pertanian mulai distribusi benih ke petani
22 Januari 2024 19:10 WIB
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Kalake (tengah) sedang memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Senin (22/1/2024). ANTARA/Kornelis Kaha
Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Kalake minta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT untuk mulai mendistribusikan benih kepada petani di daerah itu agar segera menanam kerana sudah masuk musim penghujan.
"Masalah benih bibit untuk tanam saya selalu kontak Pak Kadis Pertanian agar selalu memastikan ketersediaan bibit di tengah kiris El Nino ini," katanya Ayodhia dalam acara Jumpa Pers dan Media Gathering di Aula Diskominfo NTT, Kota Kupang, Senin.
Hal ini disampaikannya ketika ditanya terkait apa saja upaya dari Pemerintah Provinsi NTT dalam mengatasi krisis El Nino yang kini masih terus terjadi di beberapa wilayah di NTT.
Dia mengatakan bahwa bibit benih itu harus segera didistribusikan kepada petani sehingga jangan sampai tertinggal sebab sebagian NTT sudah masuk dalam wilayah musim penghujan.
"Jangan sampai ada yang belum dapat karena beberapa wilayah belum dapat bibit tanam," ujar dia.
Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum bisa mengeluarkan status dari krisis El Nino yang terjadi di provinsi berbasis kepulauan itu.
Hal ini karena diperlukan pemetaan wilayah mana saja yang terdampak El Nino di NTT. Jika sudah ada pemetaan dan datanya sudah ada maka pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya termasuk penetapan status.
Ayodhia menjelaskan bahwa El Nino berpengaruh pada waktu tanam. Apakah perlu dipercepat musim tanamnya atau diperlambat ambil menunggu musim hujan.
Namun hal yang penting, menurut dia, saat El Nino adalah ketersediaan air. Itulah sebabnya pemerintah NTT mendorong agar pembuatan sumur bor ditingkatkan.
Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat tidak hanya air baku tetapi bisa membantu untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.
Baca juga: Distan NTT siapkan ganti rugi benih bagi petani yang gagal panen
Baca juga: Dinas Pertanian imbau petani NTT harus mulai menanam
Baca juga: Bulog NTT pastikan terus tambah stok beras di tengah El Nino
"Masalah benih bibit untuk tanam saya selalu kontak Pak Kadis Pertanian agar selalu memastikan ketersediaan bibit di tengah kiris El Nino ini," katanya Ayodhia dalam acara Jumpa Pers dan Media Gathering di Aula Diskominfo NTT, Kota Kupang, Senin.
Hal ini disampaikannya ketika ditanya terkait apa saja upaya dari Pemerintah Provinsi NTT dalam mengatasi krisis El Nino yang kini masih terus terjadi di beberapa wilayah di NTT.
Dia mengatakan bahwa bibit benih itu harus segera didistribusikan kepada petani sehingga jangan sampai tertinggal sebab sebagian NTT sudah masuk dalam wilayah musim penghujan.
"Jangan sampai ada yang belum dapat karena beberapa wilayah belum dapat bibit tanam," ujar dia.
Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum bisa mengeluarkan status dari krisis El Nino yang terjadi di provinsi berbasis kepulauan itu.
Hal ini karena diperlukan pemetaan wilayah mana saja yang terdampak El Nino di NTT. Jika sudah ada pemetaan dan datanya sudah ada maka pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya termasuk penetapan status.
Ayodhia menjelaskan bahwa El Nino berpengaruh pada waktu tanam. Apakah perlu dipercepat musim tanamnya atau diperlambat ambil menunggu musim hujan.
Namun hal yang penting, menurut dia, saat El Nino adalah ketersediaan air. Itulah sebabnya pemerintah NTT mendorong agar pembuatan sumur bor ditingkatkan.
Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat tidak hanya air baku tetapi bisa membantu untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.
Baca juga: Distan NTT siapkan ganti rugi benih bagi petani yang gagal panen
Baca juga: Dinas Pertanian imbau petani NTT harus mulai menanam
Baca juga: Bulog NTT pastikan terus tambah stok beras di tengah El Nino
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: