Denpasar (ANTARA News) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) diharapkan segera menangani kacang kedelai seperti halnya beras, sehingga persediaan di pasaran tetap terjamin dengan harga yang stabil.

"Instruksi Kepala Negara itu agar segera ditindaklanjuti sehingga harga kedelai tidak mengalami kenaikan seperti halnya sekarang ini dari Rp7.200 per kilogram menjadi Rp9.200/kg," kata kata Ketua Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Bali Haji Sutrisno di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Bulog setempat untuk pengadaan bahan baku kedelai bagi para perajin dan pengusaha tahu tempe di daerah ini.

"Bulog belum bisa melakukan impor kedelai karena masih menunggu proses perizinan dari Kementerian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan," kata Haji Sutrisno.

Ia mengharapkan, dengan adanya Bulog menangani pengadaan kacang kedelai, persediaan mata dagangan itu di pasaran tetap terjamin dengan harga yang stabil.

Pengadaan kacang kedelai, termasuk impor, selama ini ditangani oleh pihak swasta sehingga harganya mengikuti nilai kurs dolar.

Kebutuhan kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu tempe di Bali selama ini 85 persen tergantung dari impor, hanya 15 persen dari produk lokal.