Fadly menjelaskan, TransJakarta juga bekerjasama dengan berbagai lembaga terkait yang melibatkan UMKM di beberapa halte TransJakarta. Selain itu, pihaknya juga melayani pelaku UMKM yang tertarik untuk membuka usahanya di halte TransJakarta.
"Kita juga terbuka di Divisi Komersial TransJakarta, kami akan layani kalau ada ketertarikan untuk mengisi halte. Sehingga masyarakat bisa menikmati fasilitas apa yang ada di halte-halte TransJakarta," ujar Fadly.
Baca juga: Perubahan nama halte TransJakarta dinilai bisa dongkrak pendapatan
Fadly mencontohkan Halte CSW, di Bundaran HI, lalu Halte Dukuh Atas memiliki banyak ritel yang dapat dinikmati sambil menunggu TransJakarta ataupun untuk bertemu dengan seseorang. Ritel tersebut dari skala nasional hingga internasional, mulai dari minimarket, "coffee shop" (kedai kopi), UMKM hingga bisnis.
Fadly menegaskan, TransJakarta ingin memanfaatkan segala aset yang ada sebagai ekosistem ataupun kehidupan baru yang bisa terkoneksi langsung dengan masyarakat di Jakarta.
PIhaknya juga dilibatkan penyambutan tahun baru bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di Bundaran HI. "Bisa sambil ngopi, menikmati pemandangan tidak kalah seperti di luar negeri," kata Fadly.
Baca juga: TransJakarta tegaskan asetnya bersih dari alat peraga kampanye pemilu
"Pendapatan nontiket atau NFB TransJakarta sebesar Rp120 miliar atau naik dua kali lipat dibandingkan 2022 yaitu Rp61,3 miliar. Lalu skor indeks kepuasan pelanggan 2023 adalah 4,42 dari skala 5,00," kata Fadly.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza menyebutkan jumlah pelanggan TransJakarta selama 2023 yang mencapai 280 juta orang menjadi penyemangat Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan target pelanggan ke TransJakarta pada 2024 menjadi 340 juta pelanggan.
Selain itu memperbaiki integrasi ataupun operator integrasi antaroperator berbasis jalan maupun integrasi antarmoda seperti dengan MRT, LRT dan lain sebagainya.
Baca juga: Tingkat kecelakaan TransJakarta menurun pada 2023