Tanjung Selor, Kaltara (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyebutkan pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning di Kabupaten Bulungan hingga Januari 2024 menunjukkan perkembangan cukup signifikan.

“Sampai akhir 2023 sudah ada 10 perusahaan yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan pengelola KIHI,” kata Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin di Tanjung Selor, Minggu.

Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang, antara lain industri smelter, baja, aluminium, energi terbarukan dan logistik.

Pembangunan KIHI di Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan ini dimulai sejak 2021. Pembangunannya terus berjalan sejak Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama proyek tersebut pada 21 Desember 2021.

KIHI Tanah Kuning merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi 132 miliar dolar AS dan target luas pengembangan mencapai 30.000 hektare.

Baca juga: Gubernur Kaltara sebut investasi di KIHI mencapai 132 miliar dolar AS

Baca juga: Gubernur Kaltara: Kawasan Industri Hijau Indonesia terus berprogres
KIHI Tanah Kuning akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kawasan ini akan menampung berbagai jenis industri, antara lain pemurnian dan pengolahan mineral, pergudangan, properti, perdagangan dan komersial.

Salah satu industri unggulan yang akan dibangun di kawasan ini adalah pabrik petrokimia, yang diproyeksikan menjadi pabrik petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 4x16 juta ton per tahun.

Pada kawasan ini juga dikembangkan industri energi hijau, seperti solar panel, green aluminium smelter, new energy battery, dan industrial and polycrystalline silicon.

Pembangunan infrastruktur dasar KIHI telah dimulai, antara lain jalan akses, jaringan listrik dan telekomunikasi.

Pembangunan pelabuhan internasional yang tidak terpisahkan dari pengembangan kawasan industri ini juga telah dimulai. Tahap pertama pelabuhan ini ditargetkan selesai pada 2025.

“Dengan progres yang cukup signifikan tersebut, diharapkan KIPI Tanah Kuning - Mangkupadi dapat mulai beroperasi pada tahun 2025,” kata Gubernur Kaltara.

KIHI ini ditargetkan dapat menyerap 200.000 tenaga kerja dan memberikan kontribusi ekonomi sebesar Rp1.000 triliun per tahun.

KIHI Tanah Kuning membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas. Namun, ketersediaan tenaga kerja belum memadai.

“Maka itu, Pemprov Kalimantan Utara bersinergi pemerintah pusat dan Pemkab Bulungan terus berupaya meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja,” ujarnya.

Baca juga: Kehadiran KIHI dan PLTA Mentarang berpotensi tingkatkan WNA di Kaltara

Baca juga: Gubernur sebut Kaltara prospek tujuan investasi utama di Indonesia